dc.description.abstract | Masalah bidang kependudukan utama yang dihadapi Indonesia yaitu
semakin meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Menurut Sensus
Penduduk (SP) tahun 2010, seperempat lebih atau sekitar 63 juta jiwa (26,7
persen) dari jumlah penduduk Indonesia (237.641.326 jiwa) adalah remaja usia
10-24 tahun. Berdasarkan perkembangannya, jumlah yang besar tersebut diikuti
juga dengan kualitas permasalahan yang sangat kompleks seiring dengan masa
transisi yang dialami remaja. Hasil data SDKI tahun 2012 menunjukkan median
usia kawin pertama berada pada usia 20.1 tahun. Sementara itu menurut data
SUSENAS 2013 Bondowoso merupakan kota yang memiliki angka pernikahan
dini tertinggi di Jawa Timur dengan angka 53,26%. Untuk mengatasi
permasalahan pernikahan dini maka diperlukan Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) dalam hal ini KIE generasi berencana dalam upaya pendewasaan
usia perkawinan. KIE mengacu pada intervensi program yang komprehensif,
yakni merupakan bagian integral dari program pembangunan suatu negara, yang
bertujuan untuk mencapai perubahan. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yang bertujuan menggambarkan komunikasi informasi dan edukasi
generasi berencana dalam upaya pendewasaan usia perkawinan. Sasaran dari
penelitian ini adalah penyuluh dan siswa SMKN 2 Bondowoso. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara dan pengisian
angket oleh responden. Analisis data dalam penlitian ini merupakan analisis
deskriptif dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul. Teknik
penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk cerita
detail serta disajikan secara verbal, matematis dan grafis. Berdasarkan hasil
penelitian di lapangan diperoleh kesimpulan sumber atau penyuluh di tingkat
viii
kecamatan ada 4 orang, tempat pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi
adalah di ruang kelas atau aula sekolah, waktu pelaksanaan komunikasi informasi
dan edukasi dilakukan secara tentatif, waktu dalam pelaksanaan komunikasi
informasi dan edukasi yaitu 45 sampai dengan 60 menit, metode yang digunakan
dalam pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi adalah metode ceramah,
Penyuluh menggunakan bahasa Indonesia dan terkadang menggunakan bahasa
daerah, pesan yang diberikan dalam proses komunikasi berisi mengenai
pendewasaan usia perkawinan dengan materi-materi terkait yang berhubungan
dengan pendewasaan usia perkawinan, tingkat pengetahuan responden termasuk
dalam kategori tinggi yaitu 83 atau 90,22%, sikap responden yang termasuk
dalam kategori positif yaitu 88 atau 95,65%, dan niat responden yang termasuk
dalam kategori positif yaitu 83 atau 90,22%. Saran yang dapat diberikan peneliti
bagi BPPKB Bondowoso adalah meningkatan pelaksanaan KIE pendewasaan usia
perkawinan,serta meningkatkan inovasi media seperti film pendek, dan
bekerjasama dengan kementrian agama Bagi Sekolah Menjalin kerjasama dengan
BPPKB sebagai mitra dalam memberikan KIE pendewasaan usia perkawinan
dengan membuat jadwal tetap untuk KIE saat Masa Orientasi Siswa (MOS) atau
saat ekstrakulikuler Pramuka. Bagi peneliti selanjutnya perlu mengungkap faktorfaktor
yang mempengaruhi tingginya angka pernikahan dini, serta untuk
menganalisis peran orang tua dalam pengambilan keputusan pernikahan dini, dan
menganalisis peran teman sebaya dalam upaya pendewasaan usia perkawinan. | en_US |