dc.description.abstract | Peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, atau low density lipoprotein
(LDL) dan penurunan kadar high density lipoprotein (HDL) dalam darah merupakan
suatu kondisi dislipidemia yang bisa berdampak pada terjadinya aterosklerosis dan
penyakit kardiovaskuler. Penelitian akhir-akhir ini melaporkan bahwa respon radang
dapat mempengaruhi metabolisme lipid dalam darah. Oleh karena itu diduga infeksi
gigi atau pulpitis yang terpapar Streptococcus mutans berpotensi mempengaruhi
metabolisme lipid yang nantinya akan berdampak pada peningkatan kadar kolesterol
total, trigliserida dan LDL serta turunnya HDL. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis profil lipid darah pada model tikus pulpitis yang meliputi kolesterol
total, trigliserida, LDL dan HDL.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan rancangan post test only
control group design. Objek penelitian adalah 12 ekor tikus wistar (Ratus norvegicus)
jantan dengan kriteria inklusi yaitu jenis tikus wistar berjenis kelamin jantan, berat
badan tikus 170-250 gram, umur 3-4 bulan, kondisi sehat yang ditandai dengan
kondisi fisik yang baik, nafsu makan baik, dan perilaku normal. Tikus dibagi dalam
dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan (kelompok pulpitis) masingmasing
6 ekor. Model tikus pulpitis merupakan kelompok tikus yang dibuat perforasi
pulpa pada gigi molar pertama kiri rahang bawah, kemudian diberi Streptococcus
mutans dengan konsentrasi 0,5 McFarland sebanyak 0,02 ml pada kavitas gigi molar
pertama kiri rahang bawah sebanyak tiga kali seminggu selama 4 minggu, bukti
terjadinya pulpitis ditunjukkan dengan adanya perforasi pulpa serta perdarahan sesaat setelah gigi dibur. Sebelum dilakukan pengambilan sampel darah pada minggu ke-5,
tikus dipuasakan terlebih dahulu selama 10 jam. Pembedahan dilakukan pada semua
kelompok tikus dan diambil darahnya dari jantung sebanyak 3 ml untuk dilakukan
pemeriksaan kadar profil lipid darah dengan metode Colorimetric Enzimatic
menggunakan Automatic Analyzer. Data yang diperoleh diuji normalitasnya dengan
Shapiro Wilk, hasilnya menunjukkan data terdistribusi normal (p>0,05). Kemudian
data dianalisis dengan uji parametrik independent T-test dengan derajat kemaknaan
(p<0,05).
Hasil penelitian menunjukkan kadar kolesterol total, LDL, dan HDL pada
kelompok pulpitis dengan paparan Streptococcus mutans lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Namun secara analisis perbedaan tersebut tidak signifikan
(p>0,05). Perlu penelitian lebih lanjut dan dilengkapi pemeriksaan level bakterimia
serta derajat inflamasi sitemik dengan cara memeriksa antigen yang terdapat dalam
sirkulasi dan analisis antibodi. Selain itu juga perlu disesuaikan lagi lamanya waktu
puasa untuk tikus sebelum dilakukan pengambilan sampel darah. | en_US |