dc.description.abstract | Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang juga dikenal dengan istilah sains
merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berawal dari fenomena alam yang
terdiri dari dua kombinasi unsur utama, yaitu proses dan produk. Pembelajaran
IPA mengharapkan siswa tidak hanya menguasai kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga melakukan
suatu proses sains untuk membangun pengetahuannya sendiri. Namun,
pembelajaran IPA yang menekankan proses sains tampaknya belum dapat dicapai
secara optimal. Berdasarkan data PUSPENDIK tahun 2014 diketahui bahwa ratarata
nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran IPA SMP Negeri di Kabupaten
Jember belum mencapai angka 8. Fakta yang mendasari kurang optimalnya
perolehan nilai UN untuk mata pelajaran IPA antara lain dikarenakan pemilihan
strategi pembelajaran yang kurang menekankan pada proses sains, sehingga
pembelajaran menjadi kurang bermakna dan pengetahuan yang diperoleh hanya
menjadi ingatan jangka pendek. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik IPA, salah satunya adalah model
project based learning. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengkaji pengaruh model
project based learning terhadap aktivitas belajar IPA-fisika siswa SMP Negeri di
Kabupaten Jember, dan (2) mengkaji pengaruh model project based learning
terhadap hasil belajar IPA-fisika siswa SMP Negeri di Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen, dengan pola random
post-test design. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive
sampling area. Pengambilan sampel pada penelitian ini ditentukan melalui 3
tahap, yaitu: (1) pengambilan SMPN 7 Jember sebagai sampel sekolah yang
viii
ditentukan dengan metode purposive sampling, (2) pengambilan kelas VIII
sebagai sampel kelas yang ditentukan dengan metode purposive sampling, serta
(3) pengambilan kelas VIIIA dan VIIID sebagai sampel siswa yang ditentukan
dengan metode cluster random sampling. Pengambilan sampel siswa dilakukan
secara random dari sampel kelas yang sebelumnya telah diuji homogenitasnya
dengan uji ANOVA. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini antara lain observasi, dokumentasi, tes, dan wawancara. Analisis
data untuk menjawab permasalahan pertama menggunakan persentase aktivitas
belajar siswa dan kemudian diuji secara statistik dengan bantuan software SPSS
16.0 menggunakan independent sample t-test dengan uji pihak kanan. Sedangkan,
untuk menjawab permasalahan kedua hanya dilakukan analisis statistik
menggunakan independent sample t-test.
Hasil analisis deskriptif terhadap aktivitas belajar siswa diperoleh rata-rata
nilai aktivitas belajar siswa kelas eksperimen sebesar 77,90 dengan kategori aktif,
sedangkan kelas kontrol memperoleh rata-rata nilai 47,27 dengan kategori cukup
aktif. Hasil pengujian hipotesis penelitian pertama menggunakan independent
sample t-test diperoleh nilai Sig. t-hitung (1-tailed) sebesar 0.000 < 0,05, sehingga
skor rata-rata aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA-fisika kelas
eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Sedangkan, pengujian hipotesis
penelitian kedua diperoleh nilai Sig. t-hitung (1-tailed) sebesar 0.000 < 0.05,
sehingga skor rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-fisika kelas
eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah (1) ada pengaruh signifikan model project based learning terhadap
aktivitas belajar IPA-fisika siswa SMP Negeri di Kabupaten Jember, dan (2) ada
pengaruh signifikan model project based learning terhadap hasil belajar IPAfisika
siswa SMP Negeri di Kabupaten Jember. | en_US |