dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum memadainya kemampuan siswa
kelas X-4 SMA Negeri 1 Tanggul dalam mengapresiasi cerpen. Berdasarkan hasil tes
pada prasiklus ditemukan sebanyak 16 siswa (39%) dari 41 siswa yang mendapat
ketuntasan belajar dalam mengapresiasi cerpen. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
daftar nilai yang diperoleh siswa di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Ketidakmampuan siswa dalam mengapresiasi cerpen ditengarai disebabkan oleh
proses pembelajaran yang kurang efektif. Pertama, guru hanya menggunakan metode
ceramah. Kedua, siswa cenderung diam dan tidak aktif. Ketiga, guru kesulitan dalam
mengembangkan metode yang tepat untuk mengajarkan materi apresiasi cerpen.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerpen maka
digunakan teknik teater pikiran. Penggunaan teknik tersebut karena sesuai dengan
aspek-aspek dalam mengapresiasi cerpen yaitu aspek kognitif, emotif, dan reflektif.
Berdasarkan pernyataan di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian
ini adalah 1) bagaimanakah penerapan teknik teater pikiran yang dapat meningkatkan
pembelajaran apresiasi cerpen siswa kelas X-4 SMAN 1 Tanggul?, dan 2)
bagaimanakah peningkatan kemampuan siswa kelas X-4 SMAN 1 Tanggul dalam
mengapresiasi unsur intrinsik cerpen setelah penerapan teknik teater pikiran?. Sesuai
dengan permasalahan penelitian, tujuan yang ini dicapai adalah mendiskripsikan 1)
penerapan teknik teater pikiran yang dapat meningkatkan pembelajaran apresiasi
cerpen siswa kelas X-4 SMAN 1 Tanggul, dan 2) peningkatan kemampuan siswa
x
kelas X-4 SMAN 1 Tanggul dalam mengapresiasi unsur intrinsik cerpen setelah
penerapan teknik teater pikiran.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
dengan jenis penelitian simultan terpadu. Tindakan yang dilaksanakan terdiri atas
satu siklus (siklus I). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket,
wawancara, tes dan.
Hasil dalam penelitian ini kemampuan mengapresiasi cerpen siswa kelas X-4
SMA Negeri 1 Tanggul dengan menggunakan teknik teater pikiran mengalami
peningkatan. Peningkatan mengapresiasi cerpen dilihat dari hasil belajar siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Pada tahap prasiklus, siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam mengapresiasi cerpen dengan
nilai 75 adalah 39% atau 16 siswa dari 41 siswa, dan pada siklus I siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam mengapresiasi cerpen dengan
nilai 75 adalah 95% atau 37 siswa dari 39 siswa. Bagi 2 siswa yang belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan bimbingan secara individu.
Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran mengapresiasi cerpen pada
siswa kelas X-4 SMA Negeri 1 Tanggul dengan menggunakan teknik teater pikiran
berlangsung dengan sistem pembelajaran kognitif, emotif, dan reflektif. Kemampuan
mengapresiasi cerpen mengalami peningkatan, yaitu pada prasiklus 39%, dan siklus I
95% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Selanjutnya saran
yang diberikan yaitu 1) Guru bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai teknik pembelajaran untuk membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuan mengapresiasi cerpen, dan 2) Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian
ini dijadikan sebagai masukan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya dengan
menggunakan teknik teater pikiran. | en_US |