dc.description.abstract | Hal paling mendasar yang sering terjadi pada rumah sakit adalah kesalahan
pada tata letak ruang rumah sakit yang tidak efisien. Tata letak ruang rumah sakit
merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan seberapa besar
kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit tersebut, dimana ada beberapa letak
ruang yang berbeda dan beberapa dari pasien mengunjungi lebih dari satu letak
ruang. Oleh karena itu, tata letak ruang rumah sakit sebaiknya direncanakan sebaik
mungkin sehingga dapat memaksimalkan kinerja semua pihak yang bersangkutan di
rumah sakit pada umumnya. Salah satu faktor kepuasan seorang pasien adalah
kemudahan mengakses ruangan yang terintegrasi di rumah sakit. Kemudahan akses
ruangan tersebut erat kaitannya dengan penataan letak ruangan yang berkaitan antara
satu dengan lainnya. Satu hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam keterkaitan
antar ruangan adalah banyaknya pasien yang berpindah dari satu ruangan ke ruangan
yang lain. Sehingga dengan mengetahui ruangan mana yang memiliki banyak
keterkaitan kunjungan dapat dilakukan penataan untuk mempermudah akses ruangan
di rumah sakit oleh pasien.
Terdapat beberapa algoritma untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan menata ulang tata letak suatu ruang. Pada kasus ini untuk menata ulang tata
letak ruang rumah sakit yang bertujuan untuk meminimalkan total bobot perpindahan
pasien dari satu ruang ke ruang yang lain yaitu dengan menggunakan algoritma
Blocplan dan Craft. Bobot perpindahan adalah jumlah dari hasil perkalian jarak antar
poli dan frekuensi pasien yang dikonsulkan dari poli satu ke poli yang lain.
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu mengumpulkan data
tentang frekuensi perpindahan pasien yang dikonsulkan dari poli satu ke poli lain
serta jarak antar masing-masing poli di Rumah Sakit Daerah Dr.Soebandi Jember
.Kemudian dilakukan penyelesaian tata letak ruang dengan menggunakan algoritma
Blocplan. Setelah itu hasil dari penyelesaian dengan algoritma Blocplan tersebut diuji
kembali dengan menggunakan Algoritma Craft. Selain hasil algoritma Blocplan yang
diuji kembali dengan menggunakan algoritma Craft terdapat hasil algoritma
Simulated Annealing dan Harmony Search yang akan diuji kembali, dimana hasil dari
kedua algoritma tersebut telah didapat dari peneliti sebelumnya Insiyah (2014).
Kemudian hasil dari pengujian ketiga algoritma tersebut yaitu algoritma Blocplan,
Simulated Annealing dan Harmony Search dibandingkan performa terbaiknya
berdasarkan total bobot perpindahan yang paling minimal.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa penerapan algoritma
Craft pada tata letak ruang rumah sakit berdasarkan algoritma Blocplan lebih baik
dari pada penerapan algoritma Craft pada tata letak ruang rumah sakit berdasarkan
algoritma Simmulated Annealing dan Harmony Search. Penerapan algoritma Craft
pada tata letak ruang rumah sakit berdasarkan algoritma Blocplan memiliki total
bobot perpindahan 100142,18 sedangkan penerapan algoritma Craft pada tata letak
ruang rumah sakit berdasarkan algoritma Simmulated Annealing dan Harmony
Search memiliki total bobot perpindahan yang sama yaitu 105553,9. | en_US |