SUPER (a; d)-H ANTIMAGIC TOTAL DEKOMPOSISI PADA AMALGAMASI GRAF KIPAS
Abstract
Teori graf pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18 oleh matematikawan
Swiss yang bernama Leonhard Euler. Teori graf digunakan untuk memecahkan
masalah jembatan Konigsberg. Salah satu topik yang menarik yaitu pelabelan
graf yang diperkenalkan oleh sadlacek (1964), stewart (1966), Kotzig dan Rosa
(1970). Pengertian dari pelabelan graf adalah pemetaan atau fungsi dari unsur-
unsur graf terhadap himpunan bilangan bulat positif. Gutierrez dan Llad¶o telah
menemukan pelabelan selimut ajaib yang dikembangkan dari pelabelan total ajaib.
Mereka mende¯nisikannya sebagai Sebuah selimut sisi dari G adalah keluarga dari
subgraf-subgraf yang berbeda H1; : : : ;Hk sedemikian sehingga sebarang sisi dari
G berada dalam paling sedikit satu dari subgraf-subgraf Hi, 1 · i · k. Seiring
berkembangnya waktu, Inayah dkk menjelaskan bahwa pelabelan selimut H-anti
ajaib pada graf G adalah fungsi bijektif sehingga membentuk barisan aritmatika
fa; a + d; a + 2d; : : : ; a + (t ¡ 1)dg. Jika sebuah selimut-H dari graf G dikatakan
memiliki sifat dimana setiap sisi dari graf G termuat tepat satu pada graf Hi
untuk i 2 f1; 2; :::; kg, maka selimut-H disebut dekomposisi-H. Setiap pelabelan
graf memiliki batas atas d yang berbeda dan tidak tunggal. Nilai d · s dimana
d adalah bilangan bulat non-negatif dan s adalah bilangan bulat positif yang
merupakan nilai terbesar dari d dari suatu graf.
Pada penelitian ini membahas tentang pelabelan super (a; d)-H-antimagic
total dekomposisi pada amalgamasi graf kipas tunggal dan gabungan saling lepas
karena belum pernah ada sebelumnya. Amalgamasi graf kipas juga merupakan
perkembangan dari graf kipas. Amalgamasi graf kipas secara umum dinotasikan
dengan amal(Fu; v; n) dimana Fu suatu keluarga dari graf kipas dengan jumlah
titik u, v adalah titik terminal atau titik pusat dan m merupakan banyaknya
graf kipas. Penotasian amalgamasi graf kipas juga bisa ditulisakan dengan Fn
3.
Amalgamasi graf kipas tunggal adalah Fn
3 dengan 3n+1 titik V (Fn
3 ) = fp; xi; yi;-
zi; 1 · i · ng dan 5n sisi himpunan V (Fn
3 ) =fpxi[pyi[pzi[xiyi[xizi; 1 · i · ng.
Amalgamasi graf kipas gabungan saling lepas adalah (mFn
3 ) dengan m salinan
serta himpunan titik V (mFn
3 ) = fpj ; xj
i ; yj
i ; zj
i ; 1 · i · n ; 1 · j · mg dan
himpunan sisi E(mFn
3 ) = fpxj
i [ pyj
i [ pzj
i [ xj
i yj
i [ xj
i zj
i ; 1 · i · n ; 1 · j · mg.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode deduktif aksiomatik, yaitu
dengan menurunkan beberapa aksioma dan teorema yang sudah ada. langkah awal
yang dilakukan adalah menentukan atau menghitung nilai d (nilai beda) pada
amalgamasi graf kipas. Selanjutnya merumuskan pola pelabelan menggunakan
metode pendeteksian pola (pattern recognition) yaitu menentukan perumusan
pelabelan super (a; d)-H antimagic total dekomposisi.