APLIKASI METODE SAW DAN METODE TOPSIS UNTUK PENENTUAN LOKASI TOWER BASE TRANSCEIVER STATION
Abstract
Teknologi GSM merupakan teknologi komunikasi selular yang banyak
diterapkan pada komunikasi bergerak, khususya telepon genggam. Hal ini
menjadikan teknologi GSM sebagai standar global untuk komunikasi selular yang
paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. Sehingga, semakin banyak
penggunaan jaringan GSM, maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan
dari Tower Base Transceiver Station (BTS). Hal ini menyebabkan para pelaku
usaha selular harus memiliki metode pendukung keputusan untuk menyeleksi dan
menentukan lokasi BTS sehingga resiko-resiko yang berkaitan dengan penentuan
lokasi BTS dapat dihindari.
Metode pendukung keputusan yang dapat diterapkan untuk penentuan
lokasi pembangunan tower BTS, diantaranya adalah metode SAW dan metode
TOPSIS. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menerapkan metode SAW dan
metode TOPSIS untuk menyelesaikan permasalahan penentuan lokasi dengan
tujuan untuk memilih lokasi terbaik serta mengetahui metode mana yang lebih
sesuai terhadap permasalahan penentuan lokasi tower BTS.
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu dimulai dengan
mengumpulkan berbagai literatur tentang metode SAW dan metode TOPSIS dari
internet ataupun buku-buku yang berhubungan dengan kedua metode tersebut.
Langkah kedua adalah pengambilan dan pengumpulan data tentang penentuan
lokasi pembangunan tower pada PT. Tower Bersama Group, Jakarta. Langkah
ketiga adalah menerapakan metode SAW dan metode TOPSIS untuk
menyelesaikan permasalahan penentuan lokasi tower. Langkah penelitian keempat
viii
adalah pembuatan program dengan menggunakan software matematika yaitu
MATLAB. Pada langkah ini, penulis membuat desain program berupa tampilan
GUI dan membuat skrip program berdasarkan aplikasi kedua metode yang telah
digunakan. Langkah terakhir adalah membandingkan kedua metode berdasarkan
tahapan dan waktu proses dalam mencari nilai preferensi dengan tujuan untuk
mengetahui metode mana yang lebih efektif pada permasalahan penentuan lokasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
metode SAW dan metode TOPSIS merupakan metode pengambilan keputusan
dengan banyak kriteria yang keduanya dapat dimanfaatkan untuk penentuan
pembangunan lokasi tower. Pada akhir perhitungan berdasarkan data yang telah
didapat, alternatif 1 yang menunjukkan Lokasi 1 memiliki peluang terpilih
sebagai lokasi pembangunan tower terbaik dengan nilai preferensi tertinggi yang
diperoleh dari perhitungan metode SAW sebesar 11,9662 dengan waktu proses
1,1871 x 10-3 detik sedangkan alternatif 1 yang menunjukkan Lokasi 1 pada
metode TOPSIS memiliki nilai preferensi tertinggi sebesar 0,7861 dengan waktu
proses 6,1246 x 10-3 detik, dimana nilai perferensi yang didapat memiliki
kedekatan dengan solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh dengan solusi
ideal negatif.
Berdasarkan tahapan dan waktu proses dari kedua metode, metode SAW
memiliki tahapan yang lebih sederhana dan waktu proses yang lebih cepat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode SAW adalah metode yang lebih baik
dari metode TOPSIS pada permasalahan penentuan lokasi pembangunan tower
BTS di PT. Tower Bersama Group, Kebon Jeruk.