Show simple item record

dc.contributor.advisorAsmaningrum, Nurfika
dc.contributor.advisorSiswoyo
dc.contributor.authorWati, Ria Rohma
dc.date.accessioned2015-12-02T04:18:34Z
dc.date.available2015-12-02T04:18:34Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim112310101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65758
dc.description.abstractHubungan Peran Perawat Sebagai Educator Dengan Motivasi Sembuh Pasien Tuberculosis Paru di Ruang Rawat Inap RS. Paru Kabupaten Jember; Ria Rohma Wati, 112310101015; 2015: 113 halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Motivasi sembuh pasien TBC adalah suatu daya dalam diri seseorang penderita sebagai pendorong maupun penggerak yang melatarbelakangi seseorang untuk berperilaku pada tindakan penyembuhan. Dampak yang terjadi jika pasien tidak memiliki motivasi sembuh yaitu pasien mengalami drop out pengobatan yang pada akhirnya mengarah pada kasus terjadinya MDR (Multi Drug Resistance). Kejadian kasus MDR dapat dicegah melalui upaya peran perawat sebagai pendidik untuk memotivasi sembuh pasien Tuberculosis paru. Peran perawat sebagai pendidik dapat membantu pasien untuk meningkatkan kesehatannya dan harapannya informasi yang diterima pasien melalui pengajaran dapat menambah pengetahuan pasien sehingga dapat memberikan motivasi sembuh bagi pasien Tuberculosis paru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah teknik purposive sampling dan didapatkan jumlah sampel penelitian sebanyak 57 responden Tuberculosis paru diruang rawat inap. Alat pengumpul data terdiri dari kuesioner untuk peran perawat sebagai educator dan kuisioner motivasi sembuh pasien Tuberculosis paru. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Pearson Product Moment dan uji Alpha Cronbach. Analisis data yang digunakan yaitu Chi Square. dan menggunakan Odds Ratio untuk mengetahui peluang hubungan antara variabel dependen dan independen. x Hasil analisis data dari 57 responden didapat hasil pelaksanaan peran perawat sebagai educator dengan kategori baik, menunjukkan lebih dari 50 persen responden mempunyai motivasi sembuh yang tinggi yaitu sebanyak 68,8%, sisanya 31,3% memiliki motivasi sembuh yang rendah. Pelaksanaan peran perawat sebagai educator yang dinilai cukup oleh 23 responden, sebagian besar memiliki motivasi rendah sebanyak 64,0%, sisanya 46,0% memiliki motivasi sembuh yang tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value: 0,028 lebih kecil dari α: 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara peran perawat sebagai educator dengan motivasi sembuh pasien Tuberculosis Paru dan Odd Ratio sebesar 3,911 yang bermakna bahwa pasien yang mendapat pelaksanaan peran perawat sebagai educator dengan baik berpeluang 3,911 kali memiliki motivasi sembuh dari penyakit Tuberculosis paru. Motivasi pada individu berasal dari dua sumber yaitu dari dalam diri individu dan dari lingkungan luar yang salah satunya berasal dari dukungan perawat. Syasra (2011) menyatakan bahwa pada penderita penyakit kronis Tuberculosis paru, memiliki banyak permasalahan misalnya pasrah dengan keadaan yang terjadi dan tidak memiliki motivasi sembuh. Kondisi pasien yang dihadapkan dengan motivasi sembuh yang rendah, membutuhkan dukungan informasi dari tenaga kesehatan salah satunya peran perawat sebagai educator. Friskarini dan Manalu (2010) menyatakan bahwa peran tenaga kesehatan dalam memberikan informasi terkait kondisi pasien dan pengobatannya sangat penting untuk memotivasi pasien untuk sembuh. Pernyataan ini menegaskan bahwa interaksi melalui peran dukungan tenaga kesehatan yaitu perawat akan menstimulasi pasien untuk memiliki keinginan motivasi sembuh. Penelitian selanjutnya terkait memotivasi sembuh pasien melalui peran perawat sebagai educator perlu dilakukan penambahan media pembelajaran melalui poster Tuberculosis, pengobatan dan pencegahannya yang ditempel di dinding ruang rawat agar dapat membantu peran perawat sebagai educator dalam menyampaikan informasi kepada pasien serta perlu diletakkan leaflet di dalam ruang rawat sebagai media informasi yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan pasien.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPERAN PERAWAT SEBAGAI EDUCATORen_US
dc.titleHUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUCATOR DENGAN MOTIVASI SEMBUH PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PARU KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record