Show simple item record

dc.contributor.advisorPrihandono, Trapsilo
dc.contributor.advisorWahyuni, Sri
dc.contributor.authorSyaifuddin, Moch.
dc.date.accessioned2015-12-02T04:12:33Z
dc.date.available2015-12-02T04:12:33Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim100210102065
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65752
dc.description.abstractPermasalahan pada bidang studi IPA terutama bidang fisika yang sering muncul yakni kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep fisika. Fakta di lapangan, berdasarkan hasil penelitian program PISA (2012), yaitu studi yang memfokuskan pada prestasi literasi, matematika dan sains menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65 negara partisipan. Hasil tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurang optimalnya pembelajaran di sekolah seperti penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat atau kebiasaan pembelajaran yang masih menitikberatkan pada guru, dan bukan pada aktivitas siswa. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran dalam pembelajaran IPA khusunya bidang fisika haruslah dilatarbelakangi oleh suatu faktor yang kontekstual dan dilandaskan aktivitas siswa, bukan aktivitas guru sehingga keterampilan-keterampilan belajar siswa diharapkan akan meningkat. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik IPA bidang fisika adalah model problem based learning (PBL) disertai media audiovisual. Tujuan pada penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan keterampilan proses siswa ketika diterapkan model problem based learning disertai media audiovisual, 2) mengkaji perbedaan antara hasil belajar IPA (fisika) siswa menggunakan model problem based learning disertai media audiovisual dan model pembelajaran yang biasa digunakan di SMP. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SMP di Kabupaten Jember. Adapun sebelum pemilihan sampel dilakukan uji homogenitas, dan penentuan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Desain penelitian menggunakan pretest-posttest control group dengan metode viii pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, tes, dokumentasi, dan portofolio. Sumber data berasal dari penilaian oleh peneliti, penilaian oleh observer, pre-test serta post-test. Adapun teknik analisa data menggunakan teknik deskriptif dan uji t berbantuan software SPSS 16. Hasil wawancara pra penelitian menunjukan model yang biasa digunakan di sekolah adalah model pembelajaran kooperatif. Hasil analisis keterampilan proses siswa diperolah data dengan rata-rata capaian 3,26 pada kriteria “baik”. Adapun untuk hasil belajar aspek afektif, berdasarkan uji statistik diperoleh thitung = 1,930, jika dibandingkan pada ttabel = 2,000 maka nilai thitung < t0,05(72), maka Ha ditolak, sehingga nilai rata-rata hasil belajar (afektif) IPA (fisika) kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Adapun untuk hasil belajar aspek kognitif produk, berdasarkan uji statistik diperoleh thitung = 5,485, jika dibandingkan pada ttabel = 2,000 maka nilai thitung > t0,05(72), maka Ha diterima, sehingga nilai rata-rata hasil belajar (kognitif produk) IPA (fisika) kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem based learning disertai media audiovisual cocok diterapkan pada pembelajaran IPA bidang fisika terutama untuk hasil belajar aspek kognitif produk. Hal itu dikarenakan siswa merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran dengan suka rela. Ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran membuat suasana pembelajaran menjadi lebih santai dan tidak menekan siswa sehingga siswa akan lebih memahami materi pembelajaran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) keterampilan proses siswa ketika diterapkan model problem based learning disertai media audiovisual berada pada kriteria baik yakni dengan capaian nilai 3,26, dan 2) tidak ada perbedaan yang signifikan untuk hasil belajar siswa aspek afektif dan ada perbedaan yang signifikan untuk hasil belajar siswa aspek kognitif produk pada bidang studi IPA (Fisika) antara penggunaan model problem based learning disertai media audiovisual dengan model pembelajaran kooperatif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPembelajaran Kooperatifen_US
dc.titleMODEL PROBLEM BASED LEARNING DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI SMPen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record