PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP
Abstract
IPA pada hakiatnya merupakan proses dan produk tentang pengkajian gejala
alam. Sehingga untuk menguasai fisika tidak cukup hanya diperoleh dengan cara
belajar buku dan sekedar mendengarkan dari pihak lain. Dalam proses pembelajaran
siswa lebih condong menghafal dan hanya mendengarkan penjelasan tanpa dituntut
untuk memahami dan mengembangkan informasi yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembelajaran IPA masih di dominasi dengan
kegiatan belajar mengajar lebih berpusat pada guru. Guru menjelaskan IPA hanya
menekankan pada produk dan sedikit proses.
Model Problem based learning merupakan salah satu bentuk perubahan pola
pikir dari teacher centered menuju students centered. Model ini merupakan inovasi
pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memahami teori secara
mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Pemecahan model Problem
Based Learning akan berjalan dengan efektif jika penerapan pembelajaran berpusat
pada kegiatan peserta didik yaitu dengan mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk memecahkan permasalahan (kontekstual), menumbuhkan pemikiran reflektif,
membantu perkembangan dan keterlibatan aktif diri siswa dalam proses belajar.
Kemampuan berfikir merupakan salah satu modal yang harus dimiliki siswa
sebagi bekal ilmu pengetahuan dan teknologi dalm masa sekarang. Kemampuan
berfikir kritis sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berfikir lainya,
yaitu kemampuan untuk membuat keputusan dan penyelesaian masalah
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
merupakan lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang
telah dikembangkan pada tahun 2004 lalu, yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara terpadu
Daerah penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 13 Jember, Penelitian
ini menggunakan metode purposive sampling area, Sebelum pengambilan sampel
terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dengan Anova (Analisis of Variance)
dengan menggunakan SPSS 16. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIIB dan
VIID yang ditentukan dengan metode cluster random sampling. Analisis data
peningkatan kemampuan berfikir kritis dianalisis menggunakan uji normalitas dan uji
T dengan menggunakan SPSS 16 dan hasil belajar siswa dianalisis dengan
Independent Samples T-Test pada SPSS 16.
Uji hipotesis kedua untuk mengkaji hasil belajar IPA siswa, berdasarkan
analisis hasil statistik Independent-Sample T-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata
hasil belajar IPA kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Dengan
demikian Model pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) berbasis
Kurikulun 2013 berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII di SMP. Hal
ini ditunjukkan dengan Sig.(1-tailed)= 0,075 (p < 0,05) yang ternyata signifikan.
Hasil penelitian dan analisis data uji statistik hasil belajar IPA menggunakan SPSS
16.00
Berdasarkan analisis data kemampuan berfikir kritis Uji Hipotesis pertama
berdasarkan hasil statistik Independent-Sample T-test menunjukkan bahwa skor ratarata
kemampuan berfikir kritis siswa kelas eksperimen lebih baik. Hal ini ditunjukkan
dengan Sig.(1-tailed)= 0,066 (p < 0,05) yang ternyata signifikan
Indikator kemampuan berfikir kritis yang terendah pada kelas eksperimen.
Hal ini dapat dilihat pada pengisian LKS siswa cenderung masih terpengaruh jawaban
dari kelompok lain, namun siswa masih menuliskan semua hasil yang diperoleh
dalam eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata berfikir kritis yang
terendah adalah membuat dan menentuakan pertimbangan nilai.