Show simple item record

dc.contributor.advisorPrihandono, Trapsilo
dc.contributor.advisorSupriadi, Bambang
dc.contributor.authorPutra, Hendrawan Wahyu
dc.date.accessioned2015-12-02T03:48:42Z
dc.date.available2015-12-02T03:48:42Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim100210102001
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65735
dc.description.abstractPerkembangan ilmu pengetahuan kian lama kian berkembang dengan seiringnya perkembangan zaman. Dalam dunia pendidikan perkembangan ini membentuk suatu sistem pembelajaran baru, contohnya kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran harus bersifat saintifik. Proses pembelajaran pendekatan saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, menanya, mengumpukan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Kelima pokok pengalaman tersebut harus didukung dengan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Kebiasan siswa yang menunggu untuk diperintah guru membuat siswa lambat untuk menemukan pemecahan masalah dari apa yang mereka pelajari atau bahkan cenderung salah memahami makna dari apa yang meraka pelajari. Oleh karena itu perlu adanya model yang dapat membantu siswa, salah satu alternatif ialah menggunakan model pembelajaran guided discovery disertai mind mapping. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengkaji perbedaan yang signifikan antara kemampuan konsep fisika siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran guided discovery disertai mind mapping dalam pembelajaran fisika di MA, (2)Mendiskripsikan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran guided discovery disertai mind mapping di MA. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperiment, dengan tempat penelitian ditentukan menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Jember. Sampel penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas terhadap populasi. Terdapat 1 kelas yang diberi perlakuan sebagai kelas eksperimen. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode cluster random sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah Time-Series Design. Metode pengumpulan data viii dalam penelitian ini adalah tes, observasi , dokumentasi, dan wawancara. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah Paired-samples T-test dengan bantuan SPSS v21. Hasil analisis Paired-samples T-test untuk menguji hipotesis penelitian pada kelas X MIA-1 diperoleh nilai ttest > ttabel pada pertemuan pertama sebesar 5,286 > 2,048, pada pertemuan kedua 8,134 > 2,048 dan pada pertemuan ke tiga 14,195 > 2,048, serta rata – rata nilai ttest dari setiap pertemuan 9,205 > 2,048. Karena nilai ttest > ttabel pada setiap pertemuan dan nilai rata – rata ttest > ttabel , maka hipotesis nihil ( ) ditolak dan hipotesis alternatif ( ) diterima. Dengan demikian ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan penguasaan konsep fisika siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran guided discovery disertai mind mapping. Hasil analisis aktivitas pada kelas X-MIA 1 diperoleh pertemuan 1 sebesar 87,26%, pertemuan 2 sebesar 87,38% dan pertemuan 3 sebesar 88,10%, jika dirata-rata presentasenya mencapai 87,58 % atau dikatakan sangat aktif. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Kemampuan penguasaan konsep fisika siswa setelah pembelajaran menggunakanmodel pembelajaran guided discovery disertai mind mapping, lebih lebih tinggi daripada kemampuan penguasaan konsep fisika siswa sebelum pembelajaran, (2) aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery disertai mind mapping dapat digolongkan dalam kategori sangat aktif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectGuided Discoveryen_US
dc.titleMODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA DI MAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record