PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN METODE THE DISTANCE TO THE IDEAL ALTERNATIVE
Abstract
Lembaga pendidikan seperti di sekolah-sekolah, perguruan tinggi banyak sekali
beasiswa yang ditawarkan kepada siswa yang kurang mampu dan siswa berprestasi.
Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi
“bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran”. Sehingga
pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan kemudahan kepada warga
Negara untuk mendapat pendidikan yang bermutu. Untuk mendapatkan pendidikan
yang bermutu diperlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu bagi peserta didik
yang orang tuanya kurang mampu dan peserta didik yang berprestasi berhak
mendapatkan biaya pendidikan yang biasanya sering disebut beasiswa.
Metode yang dapat diterapkan untuk penentuan penerima beasiswa,
diantaranya adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) dan metode The
Distance To The Ideal Alternative (DIA). Oleh karena itu penulis tertarik untuk
menerapkan metode Simple Additive Weighting dan metode The Distance To The Ideal
Alternative untuk menyelesaikan permasalahan penentuan penerima beasiswa dengan
tujuan untuk mengetahui metode mana yang lebih sesuai terhadap permasalahan
penentuan penerima beasiswa.
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu dimulai dengan
mengumpulkan berbagai literatur tentang metode Simple Additive Weighting (SAW)
dan metode The Distance To The Ideal Alternative (DIA) dari internet ataupun bukubuku
yang berhubungan dengan kedua metode tersebut. Langkah kedua adalah
pengambilan dan pengumpulan data tentang calon penerima beasiswa di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Langkah ketiga adalah
viii
menerapakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan metode The Distance To
The Ideal Alternative (DIA) untuk menyelesaikan permasalahan penentuan penerima
beasiswa. Langkah penelitian keempat adalah pembuatan program dengan
menggunakan software matematika yaitu MATLAB. Pada langkah ini, penulis
membuat desain program berupa tampilan GUI dan membuat skrip program
berdasarkan aplikasi kedua metode yang telah digunakan. Langkah terakhir adalah
membandingkan kedua metode berdasarkan nilai preferensi dengan tujuan untuk
mengetahui metode mana yang lebih efektif pada permasalahan penentuan penerima
beasiswa.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa metode
Simple Additive Weighting (SAW) dan metode The Distance To The Ideal Alternative
(DIA) merupakan metode pengambilan keputusan dengan banyak kriteria yang
keduanya dapat dimanfaatkan untuk penentuan penerima beasiswa. Pada akhir
perhitungan berdasarkan data yang telah didapat metode Simple Additive Weighting
(SAW) menghasilkan nilai preferensi tertinggi sebesar 0,8250 sedangkan pada metode
The Distance To The Ideal Alternative (DIA) menghasilkan nilai preferensi terendah
sebesar 0. Sehingga diperoleh hasil perangkingan mahasiswa terpilih dengan
menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan metode The Distance To
The Ideal Alternative (DIA).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, metode Simple Additive
Weighting (SAW) dan metode The Distance To The Ideal Alternative (DIA) memiliki
penyelesaian yang berbeda, sehingga dilakukan uji sensitifitas yang ada pada kedua
metode, metode The Distance To The Ideal Alternative (DIA) memiliki persentase
perubahan perangkingan lebih besar yaitu sebesar 42,8571% dibandingkan dengan
metode Simple Additive Weighting (SAW) yaitu sebesar 38,0952% sehingga dapat
disimpulkan bahwa metode DIA adalah metode yang lebih baik digunakan dalam
penentuan penerima beasiswa.