PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING DENGAN STUDENT SELF ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS X IPS 3 SMA NEGERI 1 TENGGARANG TAHUN AJARAN 2014/2015
Abstract
Paradigma pendidikan telah diperbarui pada sistem pembelajaran dan penilaian yang sejalan dengan tujuan pembelajaran sejarah. Pendidik diharapkan dapat menerapkan metode dan penilaian yang mencerminkan kompetensi peserta didik yang sesungguhnya. Namun, fakta disekolah diketahui bahwa metode pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik tidak memacu peserta didik untuk menemukan sendiri fakta-fakta sejarah dan penggunaan metode penilaian yang diterapkan oleh pendidik hanya menilai aspek kognitif pada ranah mengingat (C1) menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran sejarah yang mengharuskan peserta didik untuk memiliki kemampuan berpikir analitis (C4) terhadap peristiwa sejarah. Peserta didik yang pasif dan hanya dituntut untuk sekedar tahu tentang peristiwa-peristiwa sejarah, menyebabkan kreativitas kurang dan memiliki hasil belajar sejarah rendah. Rendahnya kreativitas tersebut terlihat dari kurangnya rasa ingin tahu, kurangnya keaktifan peserta didik, kurangnya penemuan gagasan baru, dan rendahnya kualitas dan jumlah pertanyaan yang diajukan ketika proses pembelajaran, sedangkan rendahnya hasil belajar sejarah terlihat dari nilai rata-rata kelas yang belum tuntas. Berdasarkan latar belakang diatas, metode discovery learning dengan student self assessment digunakan untuk memperbaiki permasalahan kurangnya kreativitas dan rendahnya hasil belajar sejarah. Metode discovery learning dengan student self assessment menekankan pada keterlibatan langsung peserta didik, sehingga dapat merubah kondisi belajar pasif
ix
menjadi aktif dan kreatif sehingga mempengaruhi hasil belajar. Berdasarkan hal tersebut, metode discovery learning dengan student self assessment dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kurangnya kreativitas dan rendahnya hasil belajar sejarah.
Rumusan dalam penelitian ini adalah (1) apakah penerapan metode discovery learning dengan student self assessment dapat meningkatkan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Tenggarang; (2) apakah penerapan metode discovery learning dengan student self assessment dapat meningkatkan hasil belajar sejarah peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Tenggarang.
Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Tenggarang, dengan jumlah 27 peserta didik. Desain penelitian menggunakan skema model Hopkins yang memiliki empat fase yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara tes, angket, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan kreativitas dan hasil belajar sejarah peserta didik. Persentase kreativitas peserta didik pada siklus 1 sebesar 71,76%, pada siklus 2 meningkat 7,73% menjadi 77,31%, dan pada siklus 3 meningkat 4,19% menjadi 80,55%. Persentase hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif peserta didik pada siklus 1 sebesar 74,52%, pada siklus 2 meningkat 3,37% menjadi 77,03%, dan pada siklus 3 meningkat 5,58% menjadi 81,33%. Persentase hasil belajar peserta didik pada aspek afektif peserta didik pada siklus 1 sebesar 86,57%, pada siklus 2 meningkat 8,56% menjadi 93,98%, dan pada siklus 3 meningkat 3,45% menjadi 97,22%.
Kesimpulan hasil penelitian : (1) terdapat peningkatan kreativitas peserta didik melalui penerapan metode discovery learning berbasi s student self assesment di kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Tenggarang; (2) terdapat peningkatan hasil belajar sejarah peserta didik melalui penerapan metode discovery learning dengan student self assesment di kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Tenggarang.