PEMBUKAAN NEGARA JEPANG OLEH BANGSA BARAT PADA MASA KESHOGUNAN TOKUGAWA TAHUN 1791-1867
Abstract
Pembukaan negara Jepang yang dilakukan oleh bangsa Barat dilatarbelakangi
oleh kebijakan politik isolasi atau sakoku yang dilaksanakan oleh Jepang pada masa
Keshogunan Tokugawa. Kebijakan isolasi yang sudah bertahun-tahun dilaksanakan
Jepang ingin dihentikan oleh bangsa Barat sebab, pada abad ke 18 bangsa Barat
tengah berlomba-lomba untuk memperluas perdagangannya akibat terjadinya revolusi
industri. Letak geografis Jepang yang berada didekat Laut Pasifik menjadi alasan lain
bangsa Barat ingin membuka negara Jepang.
Permasalahan dalam penelitian ini (1) bagaimana latarbelakang masuknya
bangsa Barat ke Jepang pada masa Keshogunan Tokugawa?; (2) bagaimana
pembukaan negara Jepang oleh bangsa Barat pada masa Keshogunan Tokugawa
tahun 1791-1858?; (3) bagaimana dampak pembukaan negara Jepang oleh bangsa
Barat terhadap Keshogunan Tokugawa tahun 1853-1867?. Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini (1) untuk menganalasis latarbelakang masuknya bangsa Barat ke
Jepang pada masa Keshogunan Tokugawa; (2) untuk menganalasis pembukaan
negara Jepang oleh bangsa Barat pada masa Keshogunan Tokugawa tahun 1853-
1858; (3) untuk menganalasis dampak pembukaan negara Jepang oleh bangsa Barat
terhadap Keshogunan Tokugawa tahun 1853-1867. Manfaat dari penelitian ini (1)
bagi ilmu, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu sejarah; (2)
bagi mahasiswa program studi pendidikan sejarah, merupakan upaya peningkatan
kualitas sebagai calon guru sejarah yang professional; (3) bagi pembaca, dapat
menambah wawasan tentang sejarah dunia khususnya sejarah Asia Timur yakni
pembukaan negara Jepang oleh bangsa Barat pada masa Keshogunan Tokugawa
tahun 1791-1867; (4) bagi guru sejarah, dapat memperkaya materi kesejarahan
ix
khususnya Sejarah Asia Timur, yaitu pembukaan negara Jepang oleh bangsa Barat
pada masa Keshogunan Tokugawa tahun 1791-1867; (5) bagi almamater, merupakan
perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu yang berkaitan
dengan dharma penelitian dan pengembangan ilmu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Ada 4
tahap yang harus dilalui dalam metode sejarah yakni, heuristik, kritik, interpretasi,
dan historiografi. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan sosiologi politik milik
Duverger dan teori konflik George Simmel. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
ialah, (1) masuknya bangsa Barat ke Jepang dilatar belakangi oleh terjadinya revolusi
industri yang mengakibatkan terjadinya perlombaan untuk mencari wilayah baru yang
dapat dijadikan tempat pemasaran dan penghasil bahan baku. (2) Pembukaan negara
Jepang dimulai pada tahun 1791 oleh Rusia dan berhasil terjadi pada tahun 1854
dengan adanya perjanjian Kanagawa serta perjanjian Perdagangan dan Persahabatan
pada tahun 1858. Perjanjian Kanagawa serta perjanjian Perdagangan dan
Persahabatan yang berhasil dilakukan Amerika Serikat kemudian diikuti oleh negara
Inggris, Rusia, Belanda dan Perancis. (3) Pembukaan Jepang yang dilakukan oleh
bangsa Barat semakin memperkeruh permasalahan yang terjadi Jepang seperti,
munculnya gerakan Sonno Joi, serangan yang dilakukan terhadap warga asing,
terjadinya pengeboman Kagoshima yang dilakukan pasukan Inggris terhadap daimyo
Satsuma pada tahun 1863, terjadinya pengeboman selat Shimonoseki yang dilakukan
oleh pasukan Inggris, Amerika Serikat, Belanda dan Perancis terhadap daimyo
Choshu pada tahun 1864, perekonomian yang buruk hingga terjadinya pengembalian
kekuasaan dari Tokugawa Yoshinobu ke Kaisar Mutsuhito pada tanggal 8 November
1867. Kesimpulan dari penelitian ini ialah, pembukaan negara Jepang yang dilakukan
oleh bangsa Barat berdampak terhadap berakhirnya Keshogunan Tokugawa yang
ditandai dengan peristiwa pengembalian kekuasaan dari Shogun ke Kaisar. Saran
dalam penelitian ini diperuntukkan bagi pemerintah, bagi generasi penerus bangsa
dan bagi mahasiswa program studi pendidikan sejarah.