Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyukundari, Melok Aris
dc.contributor.advisorErmawati, Tantin
dc.contributor.authorKharismayanti, Amelia
dc.date.accessioned2015-12-01T12:27:46Z
dc.date.available2015-12-01T12:27:46Z
dc.date.issued2015-12-01
dc.identifier.nim111610101007
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65611
dc.description.abstractPenyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang tersebar luas di masyarakat Indonesia. Periodontitis adalah suatu penyakit inflamasi yang merusak jaringan pendukung gigi yang akhirnya dapat menyebabkan kehilangan gigi. Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri anaerob Gram-negatif yang terlibat dalam patogenesis periodontitis. Infeksi yang disebabkan oleh P. gingivalis dapat diatasi dengan penggunaan antiseptik yaitu obat kumur chlorexidine gluconate. Namun clorhexidine gluconate apabila digunakan dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan beberapa efek samping sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut dalam rangka mencari bahan alternatif selain obat kumur chlorexidine gluconate. Daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) merupakan tanaman obat yang mengandung minyak atsiri yang bersifat antibakteri, dimana senyawa aktif antibakteri yang terkandung di dalamnya adalah senyawa golongan terpena. Aktivitas kerja minyak atsiri dalam menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri yaitu dengan cara mengganggu proses terbentuknya membran dan atau dinding sel sehingga membran atau dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk secara tidak sempurna. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri minyak atsiri daun jeruk nipis terhadap P. gingivalis dan mengetahui konsentrasi terkecil minyak atsiri daun jeruk nipis yang masih mempunyai aktivitas antibakteri terhadap P. gingivalis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design. Minyak atsiri daun jeruk nipis diambil dengan destilasi uap air lalu diencerkan dengan larutan Dimetil Sulfoksida (DMSO) 10% + Tween 80 0,5% secara serial dilution hingga menjadi konsentrasi 100%, 50%, 25% dan 12,5%. Kontrol positif menggunakan chlorexidine gluconate 0,2%. Semua kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran (well diffusion methode). Setiap sampel dari masing masing kelompok dimasukkan ke lubang sumuran pada media telah diinokulasi bakteri P. gingivalis. Setelah itu petridish dimasukkan desikator dan dilakukan inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam dan 48 jam dalam inkubator. Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat setiap 24 jam dan 48 jam dengan jangka sorong digital. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona hambat di sekitar lubang sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jeruk nipis mempunyai aktivitas antibakteri terhadap P. gingivalis, namun diameter zona hambatnya berkurang pada hari ke-2. Semakin besar konsentrasi minyak atsiri yang digunakan maka semakin besar pula diameter zona hambatnya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah minyak atsiri daun jeruk nipis mampu menghambat pertumbuhan P. gingivalis serta konsentrasi terkecil minyak atsiri daun jeruk nipis yang masih mempunyai aktivitas antibakteri terhadap P. gingivalis adalah 12,5%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERIen_US
dc.subjectMINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPISen_US
dc.subjectPorphyromonas gingivalis ATCC 33277en_US
dc.subjectIN VITROen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) TERHADAP Porphyromonas gingivalis ATCC 33277 SECARA in vitroen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record