ANALISIS PERKEMBANGAN PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN BATIK KHAS BANYUWANGI DI DESA TAMPO KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2010-2014
Abstract
Setiap wilayah di bagian Indonesia memiliki budaya dan ciri khas masingmasing.
Salah satu budaya negara Indonesia yang ramai diperbincangkan sekarang ini
adalah budaya batik. Melihat banyaknya berita tentang batik sekarang ini, batik
mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan batik yang cepat, juga
merambah di kota-kota kecil hampir ke seluruh Indonesia khususnya di daerah
Banyuwangi.
Perkembangan batik di daerah Banyuwangi ditandai dengan mewajibkan
pegawai pemerintahan untuk memakai baju batik di hari Jum’at. Terdapat beberapa
industri kerajinan batik di daerah Banyuwangi. Salah satunya adalah Virdes Batik
Collection yang merupakan perintis awal berdirinya industri batik di daerahnya.
Jumlah produksi batik di Virdes Batik Collection sangat fluktuatif dari bulan ke bulan
maupun dari tahun ke tahun. Perkembangan produksi di Virdes Batik Collection
dilihat dari jumlah produksi batik tulis dan batik cap dengan kain primisima dan
prima. Tahun 2010 sampai 2014 jumlah produksi batik tulis dan batik cap di Virdes
Batik Collection fluktuatif. Jumlah produksi batik tulis tertinggi ada pada tahun 2014
dan jumlah produksi terendah ada pada tahun 2011. Sedangkan untuk batik cap
dengan kain primisima dan prima, jumlah produksi tertinggi ada pada tahun 2014 dan
jumlah produksi terendah terdapat pada tahun 2011. Peningkatan dan penurunan
jumlah produksi batik cap dan batik tulis disebabkan oleh permintaan dari konsumen.
Selain itu, adanya pesaing baru yang muncul di Desa Tampo khususnya juga ikut
menentukan jumlah permintaan dari Virdes Batik Collection. Salah satu usaha yang
ix
dilakukan untuk melihat perkembangan produksi di Virdes Batik Collection dengan
melihat trend produksi batik cap dan batik tulis dengan kain primisima dan prima
pada tahun 2010 sampai tahun 2014.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantiatatif dengan menggunakan
analisis trend. Penentuan lokasi penelitian dengan metode purposive area yaitu lokasi
sudah ditentukan secara sengaja oleh peneliti di Virdes Batik Collection. Jenis dan
sumber data pada penelitian ini dengan menggunakan jenis data primer dan sekunder.
Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode dokumen, observasi dan
wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa dari hasil persentase perkembangannya, produksi batik yang perkembangan
produksinya cukup baik ada di batik cap tahun 2013. Jumlah presentase peningkatan
produksi mencapai 47.93%. Sedangkan untuk trend jumlah produksi batik tulis dan
batik cap dengan kain primisima dan prima di Virdes Batik Collection dari tahun
2010 sampai tahun 2014 mengalami peningkatan. Trend produksi batik tulis pada
tahun 2010 sebesar 364.21 dan terus meningkat hingga pada tahun 2014 mencapai
450.29. Trend produksi batik cap juga mengalami peningkatan. Jumlah trend
produksi batik cap pada tahun 2010 sebesar 19320.88 dan pada tahun 2014 sebesar
38925.12. Peningkatan jumlah produksi batik cap dan tulis terjadi pada tahun 2012
hingga tahun 2014. Penurunan jumlah produksi batik tulis dan cap terjadi pada tahun
2011. Peningktan dan penurunan jumlah produksi disebabkan oleh permintaan
konsumen terhadap batik. Selain itu, adanya pesaing baru yang muncul di Desa
Tampo juga berdampak pada penurunan produksi.
Saran yang dapat diberikan oleh Virdes Batik Collection hendaknya selalu
berinovasi. Inovasi dapat berupa menambah motif-motif dan desain batik khas
Banyuwangi. Selain itu, kualitas batik juga harus tetap dijaga agar konsumen puas
dengan hasil karya Virdes Batik Collection. Penggunaan tenaga kerja terampil dan
terlatih sudah dimiliki dan harus selalu diberi bimbingan mengenai desain dan motif
batik.