Show simple item record

dc.contributor.advisorKusuma, Sugiyanto Eddie
dc.contributor.advisorSunarko, Bagus Sigit
dc.contributor.authorListiyawan, Irfantoni
dc.date.accessioned2015-12-01T06:54:50Z
dc.date.available2015-12-01T06:54:50Z
dc.date.issued2015-12-01
dc.identifier.nim100910101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65500
dc.description.abstractPada 18 Desember 2008 pemerintah Brasil yang saat itu dipimpin oleh rezim pemerintahan Luiz Inacio Lula da Silva menetapkan kebijakan pertahanan yang tertuang dalam National Defense Strategy. Penetapan kebijakan pertahanan tahun 2008 berdampak pada peningkatan kapabilitas militer Brasil baik di sektor pertahanan darat, laut dan udara. Pada sektor pertahanan darat, peningkatan kapabilitas militer dilakukan dengan akuisisi dan modernisasi armada tempur tank, yakni dengan akuisisi 220 unit tank tempur utama Leopard 1A5. Selain itu Angkatan Darat Brasil juga mengakuisisi kendaraan tempur pengangkut personil Guarani sejumlah 2.044 unit dengan target selama duapuluh tahun serta memodernisasi teknologi misil Astros 2020. Pada sektor pertahanan laut terdapat proyek ambisius yaitu pembangunan kapal selam nuklir dalam program ProSub dan modernisasi armada kapal tempur, salah satunya kapal induk kelas ringan Sao Paulo dalam program ProSuper. Sementara di sektor pertahanan udara adapun proyek peningkatan kapabilitas militer ialah dengan mengakuisisi armada pesawat tempur baru dalam proyek FX-2 dan modernisasi pesawat angkut militer serta helikopter tempur. Tercatat pada tahun 2008, Pemerintah Brasil meningkatkan anggaran pertahanan dan belanja militer sebesar 53 persen. Anggaran tersebut merupakan yang terbesar selama beberapa dekade terakhir. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Pemerintah Brasil memutuskan untuk meningkatkan kapabilitas militernya pasca penetapan kebijakan pertahanan tahun 2008. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk meneliti tujuan peningkatan kapabilitas militer Brasil. Metode tersebut menuntut penulis untuk dapat menganalisis data dengan sifat deduktif, dan hasil dari penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Data-data yang ada di dapat dari data sekunder. Landasan Konseptual yang digunakan ialah dengan menggunakan teori hubungan internasional neorealis untuk menganalisis tujuan peningkatan kapabilitas militer Brasil. Selain itu, penulis menggunakan konsep pengambilan keputusan model birokratik (bureaucratic model) Graham T.Allison. Konsep tersebut penulis gunakan dalam menganalisis pengambilan keputusan terkait pemilihan mitra kerja dalam proyek akuisisi pesawat tempur baru pada program FX-2. Peneltian menunjukkan bahwa peningkatan kapabilitas militer Brasil terbagi dalam empat tujuan. Pertama adalah untuk menjaga dan melindungi kedaulatan nasional Brasil dari ancaman yang dapat mengganggu stabilitas keamanan negara. Kedua, untuk membangkitkan kembali industri pertahanan nasional Brasil dan untuk menjadi salah satu aktor utama dalam industri pertahanan dunia terutama pesawat tempur. Ketiga, sebagai respon terhadap kehadiran militer Amerika Serikat dikawasan Amerika Selatan. Kehadiran militer Amerika Serikat di kawasan Amerika Selatan ditunjukkan dengan adanya pembangunan pangkalan militer di Kolombia dan pengaktifan kembali armada keempat (fourth fleet) Angkatan Laut Amerika Serikat. Keempat adalah sebagai upaya Brasil untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB (DK-PBB).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKEBIJAKAN PERTAHANANen_US
dc.subjectKAPABILTAS MILITER BRASILen_US
dc.titlePENINGKATAN KAPABILTAS MILITER BRASIL PASCA PENETAPAN KEBIJAKAN PERTAHANAN (NATIONAL DEFENSE STRATEGY/NDS) TAHUN 2008en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record