Tindak Ilokusi Dalam Dialog Para Tokoh Novel “99 Cahaya Di Langit Eropa” Berdasarkan Teori Geoffrey Leech
Abstract
Bahasa yang digunakan manusia memiliki fungsi-fungsi tertentu yang diterapkan berdasarkan kebutuhan, yakni sebagai alat untuk berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan untuk berekspresi diri. Salah satu kajian ilmu bahasa yang membahas secara rinci seluk beluk penggunaan bahasa dan segala unsur bahasa adalah analisis wacana pragmatik. Tindak ilokusi dalam tuturan penting untuk diteliti karena suatu tuturan yang ditujukan kepada mitra tutur mengandung banyak maksud. Tujuan dari tuturan dapat diketahui melalui konteks dari suatu peristiwa tutur. Tujuan dari penelitian ini adalah, (1) menemukan jenis tindak ilokusi yang digunakan pada dialog para tokoh novel 99 Cahaya Di Langit Eropa berdasarkan teori Geoffrey Leech, dan (2) mengetahui fungsi tindak ilokusi yang digunakan pada dialog para tokoh novel 99 Cahaya Di Langit Eropa berdasarkan teori Geoffrey Leech.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa dialog tertulis para tokoh dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa beserta konteksnya. Data yang dipilih untuk dianalisis adalah dialog para tokoh yang diindikasi memiliki jenis dan fungsi tindak tutur dari sumber data berupa novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum S. Rais dan Rangga Almahendra. Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca secara heuristik novel 99 Cahaya Di Langit Eropa, kemudian mengidentifikasi data berdasarkan butir masalah yang ada dalam setiap bagian cerita, setelah itu dilakukan penganalisisan.
x
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal, 1) dua puluh lima sampel penggalan percakapan yang mengandung tindak ilokusi, 2) jenis tindak ilokusi yang ditemukan dalam hasil analisis data adalah tindak asertif, tindak direktif, tindak ekspresif, tindak komisif, dan tindak deklaratif,3) fungsi tindak ilokusi yang ditemukan berdasarkan dari data jenis tindak ilokusi yaitu fungsi konvivial, fungsi kolaboratif, fungsi kompetitif, dan fungsi konfliktif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diberikan saran: (1) bagi pembaca, diharapkan untuk lebihmencermati isi atau maksud dari setiap jalan cerita yang telah disajikan penulis, (2) bagi perkuliahan Pragmatik, diharapkan pendidik dapat memberikan penjelasan yang lebih dalam mengenai makna-makna secara implisit yang terkandung di dalamnovel tersebut. Penjelasan yang dalam dan memadai diharapkan membuat peserta didik memiliki pengertian yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dapat memilih diksi yang baik dalam tindak percakapan, (3) bagi peneliti lain dalam bidang yang sama, diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan fungsi tindak ilokusi sebagai fokus kajiannya sehingga bahasan mengenai tindak ilokusi pada dialog para tokoh novel 99 Cahaya Di Langit Eropa lebih luas