MITOS ASAL-USUL DALAM DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MASYARAKAT PULAU GILI KETAPANG ALTERNATIF PEMBELA BAHASA INDONESIA DI SMA
Abstract
Mitos Asal-Usul Dalam Masyarakat Pulau Gili Ketapang dan
Pemanfaatannya sebagai Bahan Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMA; Nucky Lestarini, 110210402056, 2015: 103 halaman; Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Penelitian ini didasari oleh pentingnya pengetahuan tentang mitos, sementara
itu pada kenyataannya saat ini banyak masyarakat terutama generasi muda yang tidak
mengetahui dan tidak peduli tentang mitos yang dipercaya oleh masyarakat di
daerahnya sendiri dan daerah sekitarnya. Selanjutnya dipilih Pulau Gili Ketapang
sebagai objek penelitian ini karena adanya keunikan mitos asal-usul yang dipercaya
dalam masyarakat tersebut. Mitos asal-usul yang dipercaya oleh masyarakat Pulau
Gili Ketapang ada dua, yaitu Mitos asal-usul Pulau Gili Ketapang dan mitos asal-usul
Gua Kucing.
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini,
yaitu (1) wujud mitos asal-usul dalam masyarakat Pulau Gili Ketapang, (2) fungsi
mitos asal-usul bagi kehidupan masyarakat Pulau Gili Ketapang, (3) nilai-nilai
budaya yang terkandung di dalam mitos asal-usul dalam masyarakat Pulau Gili
Ketapang, dan (4) pemanfaatan mitos asal-usul tersebut sebagai bahan
pengembangan materi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif etnografi.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik
dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, display
data, mengambil keputusan dan verifikasi. Prosedur penelitian ini ada tiga tahap
yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian.
Hasil pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Pulau Gili Ketapang
dulunya merupakan bagian dari desa Ketapang di Probolinggo, kemudian terjadi
ix
peperanan antara seorang penyebar agama islam pertama di Jawa Timur yang
bernama Syech Maulana Ishaq dengan Suku Dayak yang tinggal di desa tersebut.
Kemudian Syech Maulana Ishaq menancapkan tongkat sakti yang dimilikinya
sehingga daratan desa tersebut terbagi menjadi dua dan sebagian daratan tersebut
sampai ke tengah laut. Karena pulau ini berasal dari daratan Ketapang maka pulau ini
diberi nama Pulau Gili Ketapang. Kemudian di Pulau Gili Ketapang terdapat Gua
Kucing yang dipercaya merupakan tempat petilasan Syech Maulana Ishaq. Gua ini
diberi nama gua kucing karena masyarakat meyakini bahwa pada zaman tersebut
banyak ribuan kucing yang hidup disana. Bahkan ada kucing sebesar kerbau yang di
kepalanya bertuliskan huruf arab. Kucing-kucing tersebut dipercaya merupakan
kucing gaib. Pada mitos asal-usul dalam masyarakat pulau Gili Ketapang memiliki
fungsi bagi kehidupan masyarakat tersebut yaitu (1) menyadarkan manusia bahwa
ada kekuatan-kekuatan ajaib, (2) menjadikan jaminan bagi masa kini, (3) memberi
pengetahuan tentang dunia, dan (4) sebagai sarana pendidikan. Fungsi tersebut
memiliki peranan yang berbeda-beda. Misalnya, Syech Maulana Ishaq bisa
membangun sebuah masjid hanya dalam satu malam. Hal ini dapat menyadarkan
manusia bahwa ada kekuatan-kekuatan ajaib yang sulit dipercaya oleh nalar manusia.
Mitos asal-usul dalam masyarakat pulau Gili Ketapang di dalamnya memuat nilainilai
kebudayaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam mitos asal-usul tersebut adalah
(1) nilai gotong royong, (2) nilai kasih sayang, (3) nilai pemanfaatan lingkungan, (4)
nilai cinta lingkungan, (5) nilai kepercayaan diri, (6) nilai keberanian, (7) nilai
bijaksana, dan (8) nilai religius. Wujud mitos asal-usul dalam masyarakat pulau Gili
Ketapang dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran di SMA kelas XII semester
Ganjil dengan Kompetensi Dasar 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita
sejarah baik melalui lisan maupun tulisan, dan 4.1 Menginterpretasi makna teks
cerita sejarah baik secara lisan maupun tulisan.
Saran penelitian ini adalah dalam penelitian ini data-data terkait upacara ritual
yang dilaksanakan di Pulau Gili Ketapang belum sepenuhnya maksimal, untuk itu
x
bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk memfokuskan penelitiannya pada
upacara-upacara ritual yang dilaksanakan di Pulau Gili Ketapang yang dapat
digunakan untuk mengetahui fungsi mitos asal-usul dalam masyarakat. Selanjutnya
wujud mitos asal-usul dalam masyarakat Pulau Gili Ketapang ini relevan dengan
pembelajaran sastra di SD, SMP, dan SMA. Maka dari itu wujud mitos asal-usul
dalam Masyarakat pulau Gili Ketapang ini dapat dipertimbangan untuk menjadi
bahan pengembangan materi pembelajaran sastra di sekolah.