PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DENGAN KESEPIAN DI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA (PSLU) JEMBER
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh TAKS terhadap
kemampuan interaksi sosial pada lansia dengan kesepian di PSLU Jember. Jenis
penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan one group pretest
posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang tinggal di PSLU
Jember yang berjumlah 140 lansia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 19 lansia. Uji statistik yang
digunakan adalah dependent t-test dengan tingkat kepercayaan 95% (α < 0,05).
Hasil analisis karakteristik responden didapatkan lansia yang menjadi
responden rata-rata berusia 67,84 tahun, sebagian besar berjenis kelamin
perempuan (68,4%), berpendidikan SD/tidak bersekolah (68,4%), lebih banyak
memiliki riwayat bekerja dibandingkan tidak bekerja dengan status pekerjaan
terbanyak adalah wiraswasta (36,8%), status perkawinan janda/duda lebih banyak
(68,4%), mayoritas sudah tinggal di panti dalam kurun waktu 0-5 tahun (73,7%),
dan sebagian besar mengalami kesepian ringan (73,7%). Perubahan nilai
kemampuan interaksi sosial lansia setelah TAKS terdapat kenaikan nilai rata-rata
kemampuan interaksi sosial dari 22,31 (kemampuan interaksi sosial cukup)
menjadi 37,32 (kemampuan interaksi sosial baik), yang berarti TAKS
berpengaruh terhadap kemampuan interaksi sosial. Hasil uji statistik
menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari TAKS terhadap kemampuan
interaksi sosial lansia dengan kesepian di PSLU Jember (p value = 0,0005 (CI
95%)).
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan
antara TAKS terhadap kemampuan interaksi sosial pada lansia dengan kesepian
di Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PSLU) Jember. Hasil ini menunjukkan TAKS
dapat di diberikan pada lansia dengan kesepian yang tinggal di PSLU untuk
meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya. Rekomendasi penelitian ini adalah
TAKS dapat diterapkan oleh petugas sosial atau perawat panti untuk diberikan
pada lansia dengan kesepian untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1548]