Kepribadian Tokoh Dalam Naskah Drama “Penggali Intan” Berdasarkan Teori Psikologi Sigmund Freud
Abstract
Karya sastra adalah suatu seni kreatif pengarang. Terciptanya sebuah karya sastra sebagai hasil imajinatif kreatif pengarang sehingga terbentuk dunia imajinatif. Drama merupakan karya satra yang memiliki dua demensi karakter. Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran atau seni pertunjukan. Dimensi kedua, drama sebagai genre sastra. Sebagai genre sastra, drama merupakan karya sastra yang ditulis dalam bahasa yang memikat dan mengesankan. Cerita yang terdapat dalam naskah drama sebagai karya sastra tulis membuat seorang pembaca dapat sekaligus membayangkan peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu, melalui analisis teks penting kiranya mempelajari bidang sastra untuk memahami lebih jauh latar belakang kejiwaan serta yang menimpa para tokoh tersebut. Penggali Intan karya Kirdjomulyo salah satu karya sasta yang berupa naskah drama menyajikan sebuah cerita yang sangat menarik untuk diteliti karena cerita yang dikisahkan tentang ketamakan manusia oleh harta berupa intan. Kilau intan yang disangkanya dapat membahagiakan justru menghancurkan jiwa dan mendapatkan akibat yang setimpal atas perbuatanya.
Berdasarkan pemaparan tersebut, rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimanakah kepribadian setiap tokoh dalam naskah drama Penggali Intan karya Kirdjomulyo dilihat dari segi Das Es. 2) Bagaimanakah kepribadian setiap tokoh dalam naskah drama Penggali Intan karya Kirdjomulyo dilihat dari segi Das Ich. 3) Bagaimanakah kepribadian setiap tokoh dalam naskah drama Penggali Intan karya Kirdjomulyo dilihat dari sedi Das Ueber Ich.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian kualitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
x
adalah penelitian deskriptif psikologi kepribadian. Pengumpulan data dalam penelitian ini, meliputi: pengamatan, pengodean, dan identifikasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Instrumen pembantu pengumpulan data, meliputi: buku-buku Psikologi Kepribadian, naskah drama Penggali Intan, arsip-arsip tentang Psikologi Kejiwaan, dan tabel pemandu pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan Psikologi Kepribadian naskah drama Penggali Intan dapat disimpulkan bahwa setiap prolbematika tersebut mengenai tentang kehidupan manusia atau masyarakat yang dilatarbelakangi oleh permasalahan ketamakan pada harta dan tahta. Keegoisan dan keserakahan yang dilakukan manusia untuk mencapai keinginannya. Keinginan dan ambisi manusia untuk memiliki kekayaan dan kedudukan disebagai suatu kondisi kehidupan yang sudah tidak ideal. Semua problematika yang dihadapi oleh manusia sebagai penggambaran rusaknya jiwa manusia. Kehidupan masyasakat dengan pola pikir yang egois dan hanya mementingkan kehidupan pribadi mengejar duniawi tanpa memikirkan jiwaan manunisia sekitarnya.
Berdasarkan teori Psikologi Kepribadian Sigmund Freud yang berupa das es, das ich, dan das ueber ich dikaji dalam naskah PI sebagai suatu upaya untuk memberikan penyadaran dan pencerahan kepada manusia bahwa keserakahan dan ketamakan hanya akan membawa kesengsaraan dan kerusakan jiwa. Manusia harus memiliki kepekaan rasa, dan dapat mengendalikan hawa nafsu agar tidak tergoda dengan duniawi. Manusia harus menyadari dan memahami, bahwa harta dan tahta bukanlah prioritas utama dalam hidup yang harus dikejar. Manusia seharusnya sadar bahwa segala yang dimiliki di dunia harta dan derajat tidak akan abadi, serta tidak seharusnya menjadikan manusia menjadi tamak dan sombong dengan kekayaan yang telah dimiliki, sebab segala yang dimiliki di dunia bahkan manusia sendiri akan kembali pada Tuhan pencipta semesta alam.
Saran yang diberikan, antara lain: 1) Hasil penelitian ini membahas naskah drama dengan kajian Psikologi Kepribadian, sehingga disarankan dijadikan sebagai