Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Aset Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013
Abstract
Laba merupakan indikator untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Para manajer keuangan dan pihak eksternal seperti investor memerlukan informasi kinerja keuangan perusahaan sebagai pengurang ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Salah satu alternatif untuk mengetahui informasi keuangan yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk memprediksi laba yaitu dengan melakukan analisis rasio keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur yang nantinya menghasilkan model regresi yang dapat menjawab kebutuhan mengenai analisis peramalan laba di masa mendatang. Dari model regresi yang dihasilkan dapat diketahui variabel mana yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, sehingga manajer keuangan dapat menentukan keuputusan yang akan diambil berkaitan dengan mengatur kepentingan finansial perusahaan guna meningkatkan pertumbuhan laba.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yaitu berkaitan dengan data mentah yang diperoleh dalam bentuk laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang belum menjadi sebuah informasi kualitatif. Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Penentuan sampel penelitian ditetapkan sebanyak 60 perusahaan dengan menggunakan sumple random sampling. Jenis data yang digunakan dalam adalah data kuantitatif, disajikam menggunakan pooling data.data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan perusahaan manufaktur di BEI pada periode 2010-2013 yang bersumber dari website BEI (www.idx.com). Metode analisis data dengan regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari lima rasio keuangan (current ratio, total assets turnover, debt ratio, return on assets, earning per share) yang mewakili setiap kelompok rasio serta variabel dummy (golongan aset) yang digunakan sebagai variabel independen, secara parsial hanya ROA yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur. Artinya perusahaan manufaktur harus memperhatikan pemanfaatan seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan dalam upaya menciptakan laba perusahaan. Penggolongan aset tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Secara simultas rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Artinya manajer keuangan perusahaan manufaktur harus memperhartikan seluruh aspek yang mendukung kegiatan operasional perusahaan agar menjadi efektif dalam upaya meningkatkan pertumbuhan laba, mulai dari likuiditas perusahaan, tingkat leverage perusahaan serta pemanfaatan aktiva perusahaan.