Implementasi AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam Analisa penentuan Kriteria Kualitas Genteng pada UD. HMA Jenggawah
Abstract
Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan
tingkat populasi penduduk yang cukup tinggi. Jumlah penduduk menurut data
BPS tahun 2010 sebesar 2.329.929 jiwa. Hal tersebut berpengaruh terhadap
permintaan perumahan, karena setiap tahun mengalami peningkatan rata-rata
sebesar 0,63% (BPS,2012). Bangunan yang berkualitas memerlukan bahan dan
material yang berkualitas pula, seperti pemilihan bahan untuk pondasi, tembok,
atap, kayu, maupun bahan lantai dasarnya (Chotimah, 2010). Atap adalah
komponen penting dalam pembangunan rumah yaitu sebagai penutup atas
bangunan. Penggunaan yang paling lazim yaitu atap dari genteng. Salah satu jenis
genteng yang umum digunakan dan dikenal masyarakat adalah jenis genteng
keramik atau genteng tanah liat. UD. HMA merupakan salah satu produsen
pembuat genteng keramik yang ada di Kabupaten Jember. Perusahaan telah
mendapatkan pelatihan dari Badan Standar Nasional tentang standardisasi produk
gentengnya, namun dari pelatihan yang diikuti terdapat kendala untuk hasil
produksi. Kendala dari adanya pelatihan yang diikuti adalah justru produk yang
dihasilkan kurang memenuhi standar sehingga harus diperbaiki dari setiap
prosesnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan
kriteria kualitas yang digunakan UD. HMA, serta memberikan rekomendasi
kriteria kualitas genteng dengan implementasi AHP.
Jenis penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan
paradigma kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
pelaksanaan penelitian yaitu menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada
pihak perusahaan dan beberapa pelanggan. Peneliti juga menggunakan wawancara
dan observasi untuk mendukung data sekunder. Penelitian ini menggunakan
metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam pengambilan keputusan
mengenai kriteria kualitas genteng.
Hasil penelitian pada UD. HMA menunjukkan bahwa kriteria yang
digunakan oleh perusahaan ada tiga yaitu warna, kecacatan dan suara dengan tiga
spesifikasi kualitas yaitu kualitas A, kualitas B, dan kualitas C. Kriteria yang
digunakan untuk menentukan kriteria kualitas genteng pada UD. HMA sesuai
dengan hasil perbandingan antara persepsi UD. HMA maupun hasil penelitian
menggunakkan AHP, kriteria warna meruapakan kriteria utama dalam penentu
kriteria kualitas genteng. Diikuti kriteria kecacatan diurutan kedua dan yang
terakhir adalah kriteria suara. Kriteria warna yang didalamnya memiliki prioritas
tinggi dengan bobot tertinggi adalah kualitas A, diposisi urutan kedua kualitas B,
lalu kualitas C. Pada kriteria kecacatan yang memiliki prioritas bobot tertinggi
adalah kualitas C, urutan kedua merupakan kualitas A, dan yang terakhir kualitas
B. Sedangkan kriteria terakhir suara memiliki prioritas tertinggi pada kualitas A,
ix
diikuti kualitas B dan yang ketiga kualitas C. urutan prioritas alternatif kualitas
sebagai penentu kritera kualitas pada UD. HMA dengan pertimbangan seluruh
kriteria adalah:
1. Kualitas A dengan nilai 0,569 (56,9%)
2. Kualitas B dengan nilai 0,241 (24,1%)
3. Kualitas C dengan nilai 0,190 (19,0%)