dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik Universitas Jember untuk pengujian emisi gas buang. Dan
pengujian unjuk kerja mesin dilakukan di bengkel RAT Motorsport Surabaya.
Dari hasil penelitian didapat bahwa semakin tinggi molaritas larutan KOH
menghasilkan Brown gas lebih banyak, maka semakin memperbaiki unjuk kerja
mesin dan emisi gas buang motor 4 langkah. Hal ini dapat dilihat saat penelitian
sebelum ditambahkan Brown gas, torsi dan daya efektif tertinggi 1,39 Nm dan
8,00 HP. Setelah ditambah gas hasil elekrolisis dengan molaritas 2M, 3M, dan 4M
torsi dan daya efektif berturut-turut 1,34 Nm dan 7,77 HP; 1,40 Nm dan 7,97 HP,
serta 1,51 Nm dan 8,70 HP. Emisi gas CO sebelum ditambahkan Brown gas pada
putaran mesin idle dan 7.000 rpm adalah 0,29% dan 1,23%. Setelah ditambah gas
hasil elekrolisis dengan molaritas 2M, 3M, dan 4M pada putaran mesin idle dan
7.000 rpm emisi gas CO berturut-turut 5,17% dan 1,63%; 5,39% dan 0,27%; serta
0,22% dan 0,65%. Emisi gas CO2 sebelum ditambahkan Brown gas pada putaran
mesin idle dan 7.000 rpm adalah 9,2% dan 11,07%. Setelah ditambah gas hasil
elekrolisis dengan molaritas 2M, 3M, dan 4M pada putaran mesin idle dan 7.000
rpm emisi gas CO2 berturut-turut 5,43% dan 8,76%; 6,17% dan 8,13%; serta
6,27% dan 5,67%. Emisi gas HC sebelum ditambahkan Brown gas pada putaran
mesin idle dan 7.000 rpm adalah 342,33 ppm dan 65,67 ppm. Setelah ditambah
gas hasil elekrolisis dengan molaritas 2M, 3M, dan 4M pada putaran mesin idle
dan 7.000 rpm emisi gas HC berturut-turut 454,67 ppm dan 96,67 ppm; 415 ppm
dan 27,33 ppm; serta 117 ppm dan 753,67 ppm. | en_US |