RESPON IMUN HUMORAL MANUSIA (IgG) TERHADAP EKSTRAK KELENJAR SALIVA Aedes aegypti L. (DIPTERA: CULICIDAE) DI WILAYAH ENDEMIK DBD KABUPATEN JEMBER
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan salah satu masalah kesehatan dengan angka kematian yang tinggi di Indonesia. Beberapa provinsi di Indonesia DBD telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) antara lain provinsi Jawa Timur. Salah satu kabupaten di Jawa timur dengan angka kasus DBD tertinggi adalah kabupaten Jember. Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dengan 4 serotip (DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4) yang diketahui merupakan genus Flavivirus dari famili Flaviviridae. Upaya penanganan terhadap penyakit DBD dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor dan melakukan vaksinasi. Pembuatan vaksin terbaru yaitu dengan memanfaatkan komponen saliva vektor Arthropoda sebagai target pengembangan Transmission Blocking Vaccine (TBV). Saliva nyamuk mengandung subtansi yang beperan penting dalam proses transmisi patogen, seperti vasodilator, inhibitor koagulasi darah, imunomodulator, dan agregasi platelet. Komponen imunomodulator yang bersifat imunosupresif mempermudah trasmisi patogen sehingga dapat menekan sistem imun inang. Pada paparan berulang (sekunder), substansi protein yang terdapat pada kelenjar saliva Aedes aegypti (Ae. aegypti) akan menyebabkan modulasi pada respon imun inang. Modulasi yang terjadi karena adanya pergeseran subset Th1 ke subset Th2. Perubahan subset ke Th2 akan mengiduksi sel B untuk menghasilkan antibodi spesifik (IgG). Peningkatan IgG pada paparan kedua merupakan dasar penggunaan kadar IgG sebagai analisis dalam respon antibodi terhadap paparan saliva nyamuk Ae. aegypti. Penelitian ini dibatasi sampai pada tahap penentuan secara kuantitatif antigen