OPTIMASI DESAIN MOLD UNTUK MEREDUKSI CACAT FLASH DAN SHRINKAGE PADA PRODUK PAKU KOTAK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI MOLDFLOW (STUDI KASUS PADA PT. PRIMA SAKTI)
Abstract
Penelitian ini dimulai dengan survey lapangan pada PT. Prima Sakti yang
memproduksi produk paku kotak untuk mendapatkan data serta parameter-parameter
yang digunakan dalam memproduksi produk paku kotak. Data yang sudah didapat
akan diolah untuk menghasilkan setting parameter yang lebih baik untuk mereduksi
cacat pada produk paku kotak dan disimulasikan untuk mengetahui hasil akhir.
Penelitian ini akan dilakukan di Divisi Desain PT. Prima Sakti dan Laboratorium
Desain Universitas Jember. Waktu pelaksanaan penelitian mulai Oktober 2014
sampai Januari 2015. Variabel yang digunakan dalam mendesain mold yaitu variasi
orientasi gating system dan penempatan saluran pendingin dengan jarak 18 mm dan
23 mm. Sedangkan untuk analisis simulasi menggunakan Software Autodesk
Simulation Moldflow 2013 dengan variasi cylinder temperature sebesar 250˚ C, 240˚
C, 241,1˚ C, dan 230˚ C, dan variasi tekanan injeksi sebesar 60 Mpa, 69,14 Mpa,
98,56 Mpa, dan 128 Mpa. Parameter yang diamati adalah fill time dan shrinkage
ratio.
Dari hasil analisis simulasi, pada penelitian ini diketahui pada desain 1, produk
dengan nilai rasio shrinkage terendah yaitu 15,87% dihasilkan dengan parameter
cylinder temperature 230˚C dengan tekanan injeksi sebesar 60 Mpa dan 98,56 Mpa.
Sedangkan pada desain 2, produk dengan nilai rasio shrinkage terendah yaitu 15,68%
dihasilkan dengan parameter cylinder temperature 230˚C dengan tekanan injeksi
sebesar 60 Mpa dan 98,56 Mpa. Dapat dikatakan bahwa desain 2 menghasilkan
produk dengan rasio shrinkage yang lebih rendah, hal ini dikarenakan desain 2 yang
memiliki jarak lubang saluran pendigin yang lebih dekat daripada desain 1 sehingga
pendinginan terjadi lebih cepat dan merata, Dan juga cylinder temperature yang
tinggi akan menghasilkan rasio shrinkage yang besar, sebaliknya, cylinder
temperature yang rendah akan menghasilkan rasio shrinkage yang kecil.
Dari analisis simulasi fill time dapat diketahui bahwa desain 2 menghasilkan
produk dengan fill time yang rendah, berkisar antara 0,38 detik. Sedangkan dari hasil
analisis pada simulasi desain 1, menghasilkan produk dengan rata-rata fill time
sebesar 0,52 detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain 2 lebih baik daripada
desain 1, karena memiliki keunggulan untuk meminimalkan fill time dari proses
produksi paku kotak.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]