PENGGUNAAN HASIL ABREVIASI PADA WACANA HUMOR DALAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS7
Abstract
Penggunaan Hasil Abreviasi Pada Wacana Humor dalam Acara Indonesia
Lawak Klub (ILK) di Trans7 disusun secara logis oleh penulis dengan menggunakan
analisis semantik dan wacana. Acara ini merupakan satu-satunya acara lawak yang
dikemas segar dengan menggunakan hasil abreviasi untuk menimbulkan efek humor.
Hasil abreviasi yang dituturkan para pelawak, berbeda dengan makna aslinya. Selain
itu hasil abreviasi yang membentuk efek humor digunakan untuk (a)
memperkenalkan diri, (b) menciptakan keterperanjatan, (c) merayu, dan (d)
menyindir. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1)
bagaimanakah makna kontekstual dari hasil abreviasi pada “Wacana Humor dalam
Acara Indonesia Lawak Klub (ILK)” di Trans7? dan (2) bagaimanakah penggunaan
hasil abreviasi pada “Wacana Humor dalam Acara Indonesia Lawak Klub (ILK)” di
Trans7 untuk membentuk efek humor?. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menemukan (1) makna dari hasil abreviasi pada “Wacana Humor dalam Acara
Indonesia Lawak Klub (ILK)” di Trans7 dan (2) penggunaan hasil abreviasi pada
“Wacana Humor dalam Acara Indonesia Lawak Klub (ILK)” di Trans7 untuk
membentuk efek humor. Tinjauan pustaka meliputi (1) wacana, (2) konteks, (4)
humor, (5) abreviasi, (6) makna, dan (7) penggunaan hasil abreviasi.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan jenis
penelitian adalah etnografi-komunikasi. Data dalam penelitian ini berupa data lunak
(segmen tutur) yang berwujud kosakata hasil abreviasi atau kependekan yang
membentuk efek humor dalam acara Indonesia Lawak Klub (ILK) di Trans7. Sumber
data dalam penelitian adalah video rekaman yang diambil dari situs internet (youtube)
viii
dalam acara “Indonesia Lawak Klub (ILK)” di Trans7. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan teknik catat. Teknik
analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data etnografi komunikasi. Penelitian
ini menggunakan manusia sebagai instrumen dalam mengambil data dan
menganalisisnya, yaitu peneliti sendiri. Instrumen pembantu dalam penelitian ini ada
dua yaitu instrumen pemandu pengumpul data dan instrumen pemandu analisis data.
Ada tiga prosedur yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 1) tahap persiapan, 2)
tahap pelaksanaan, dan 3) tahap penyelesaian.
Hasil dan pembahasan yaitu (1) makna kontekstual dari hasil abreviasi pada
wacana humor dalam acara Indonesia Lawak Klub (ILK) di Trans7 serta (2)
penggunaan hasil abreviasi pada wacana humor dalam acara Indonesia Lawak Klub
(ILK) di Trans7 untuk membentuk efek humor meliputi (a) memperkenalkan diri,
(b) menciptakan keterperanjatan, (c) merayu, dan (d) menyindir.
Kesimpulan meliputi, (1) pada tahap analisis makna, hasil abreviasi yang
membentuk efek humor pada acara “Indonesia Lawak Klub (ILK)” dapat dilihat dari
makna kontekstualnya dan (2) hasil abreviasi pada acara “Indonesia Lawak Klub
(ILK)” digunakan untuk memperkenalkan diri, menciptakan keterperanjatan, merayu,
dan menyindir.
Dengan demikian saran meliputi 1) bagi mahasiswa program Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai bahan diskusi terutama pada mata
kuliah analisis wacana dan semantik, 2) bagi guru bahasa Indonesia jenjang SMA,
hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah inovasi dalam memberikan contoh
hasil abreviasi sebagai topik untuk membuat teks anekdot pada materi memproduksi
teks anekdot, dan 3) bagi peneliti yang sebidang ilmu, hasil penelitian ini dapat
dijadikan bahan perbandingan dan sebagai dasar untuk mengkaji hasil abreviasi di
bidang lain.