Hubungan antara Metode Bercerita dengan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini di PAUD Islam Mutiara Sunnah Gresik Tahun 2015
Abstract
Ketika usia 0-6 tahun, anak mengalami usia keemasan (the golden age) yang
merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan
anak. Terdapat enam aspek perkembangan anak usia dini yang terdiri dari moralkeagamaan,
fisik-motorik, bahasa, kognitif, sosial-emosional, dan seni. Namun,
peneliti fokus pada aspek perkembangan sosial emosional anak. Hal ini dikarenakan
perkembangan sosial emosional anak usia dini, khususnya usia 3-4 tahun di PAUD
Islam Mutiara Sunnah masih belum berkembang sesuai dengan indikator pencapaian
tahap perkembangan anak yang terdapat dalam menu pembelajaran generik revisi
2009, yaitu bermain bersama dan mengikuti aktifitas. Salah satu cara untuk
mangembangkan aspek sosial emosional pada anak usia dini adalah dengan
menggunakan metode bercerita. Penggunaan metode bercerita dalam penelitian ini
merujuk pada manfaat metode bercerita yang dikemukakan oleh Musfiroh (2008:78),
yaitu untuk mengembangkan aspek sosial dan aspek emosi anak. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah berapa besar hubungan antara metode bercerita dengan
perkembangan sosial emosional anak usia dini di PAUD Islam Mutiara sunnah Gresik
tahun 2015?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara metode bercerita dengan perkembangan sosial emosional anak usia dini di
PAUD Islam Mutiara sunnah Gresik tahun 2015. Adapun hasil dari penelitian ini,
diharapkan dapat bermanfaat sebagai refrensi teoritis bagi program pendidikan luar
sekolah khususnya program pendidikan anak usia dini.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif.
Penentuan daerah penelitian ini menggunakan metode purposive area, sehingga tempat
x
yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PAUD Islam Mutiara Sunnah Gresik.
Teknik penentuan subyek penelitian menggunakan populasi, sehingga subyek
penelitiannya adalah seluruh anak usia 3-4 tahun di PAUD Islam Mutiara Sunnah
Gresik yang berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan kepustakaan. Analisis data pada
penelitian ini menggunakan korelasi tata jenjang.
Dari hasil analisis, diketahui bahwa hubungan tertinggi antar-indikator terdapat
pada indikator pertama variabel X dengan indikator pertama variabel Y, yaitu
hubungan antara meningkatkan konsentrasi dengan bermain bersama, dengan besar
hubungan 0,731 atau 73,1%. Sedangan hubungan terendah antar-indikator terdapat
pada indikator pertama variabel X dengan indikator kedua variabel Y, yaitu
meningkatkan konsentrasi dengan mengikuti aktivitas, dengan besar hubungan 0,685
atau 68,5%. Selanjtnya, hasil yang diperoleh dari analisis antara variabel X dengan
variabel Y, diperoleh nilai rhitung sebesar 0,749. Nilai tersebut lebih besar dari rtabel
sebesar 0,648 (dengan N=10 dan taraf kepercayaan 95%), sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan antara metode bercerita dengan perkembangan sosial
emosional anak usia dini di PAUD Islam Mutiara Sunnah Gresik tahun 2015 (H0
ditolak). Hal ini dapat menjadi bukti bahwa kegiatan bercerita dapat mengembangkan
aspek sosial emosional anak, tidak terlepas dari cerita dan pesan moral yang
disampaikan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk
pendidik adalah hendaknya pendidik lebih memahami bagaimana meningkatkan aspek
perkembangan sosial emosional anak usia dini. Hal ini dikarenakan kemampuan
bersosialisasi sangat dibutuhkan anak untuk bergaul dengan masyarakat luas.