PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP IMPOR BARANG MODAL DI INDONESIA PERIODE 2005.1-2013.12
Abstract
Indonesia merupakan negara berkembang, dimana hasil produksi dari industri
domestik belum mampu dalam memenuhi permintaan dalam negeri. Hal ini
tercermin dari ketergantungan Indonesia terhadap barang modal yang masih
cukup tinggi. Kondisi masyarakat Indonesia yang konsumtif ditambah dengan
sebagian besar produk dalam negeri belum mampu bersaing dengan produk luar
negeri, sehingga dilakukan impor barang modal. Dengan adanya impor barang
modal diharapkan mampu memproduksi barang yang lebih banyak dan memiliki
kualitas tinggi. Perkembangan impor barang modal, tidak hanya dipengaruhi oleh
tingginya permintaan terhadap barang, melainkan juga dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian suatu negara melalui variabel makroekonomi. Sehingga tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel makroekonomi
terhadap impor barang modal di Indonesia. Variabel makroekonomi yang
digunakan yaitu Kurs Dollar (Kurs), Produk Domestik Bruto (PDB), Inflasi
(INF), dan Penanaman Modal Asing (PMA). Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data bulanan dalam bentuk time series tahun 2005-2013.
Metode analisis data yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS)
dengan aplikasi Eviews 07. Hasil penelitian berdasarkan analisi regresi Ordinary
Least Square (OLS) menunjukkan bahwa Kurs Dollar, Produk Domestik Bruto,
Inflasi, dan Penanaman Modal Asing secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap impor barang modal di Indonesia periode 2005.1-2013.12. Dengan nilai
probabilitas F-statistik 0,000000. Secara parsial, hasil regresi pada taraf nyata di
Indonesia (α= 5%) kurs dollar berpengaruh signifikan terhadap impor barang
modal dengan koefisien -0,6389 dan probabilitas 0,0002, produk domestik bruto
berpengaruh signifikan terhadap impor barang modal di Indonesia dengan
koefisien 1,2148 dan probabilitas 0,0000, penanaman modal asing berpengaruh
signifikan terhadap impor barang modal di Indonesia dengan koefisien 0,4838
dan probabilitas 0,0000. Sedangkan inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap
impor barang modal di Indonesia dengan koefisien -0,0126 dan probabilitas
0,3488.