PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM BENTUK KOMIK PADA MATA PELAJARAN IPS SUB POKOK BAHASAN DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK KELAS V SD
Abstract
Siswa usia sekolah dasar berada pada tahap berpikir operasional konkret.
Mereka akan mudah memahami materi yang dapat dilihat dan dipelajari secara
langsung. Akan tetapi, tidak semua materi di sekolah dasar merupakan materi yang
bersifat konkret, misalnya saja pada mata pelajaran IPS, banyak sekali konsep abstrak
yang disajikan khususnya konsep sejarah. Guru harus memilih pembelajaran yang
tepat untuk menyampaikan konsep yang abstrak ini sehingga menjadi lebih konkrit.
Salah satunya dengan penggunaan media komik pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimanakah proses dan hasil pengembangan media pembelajaran dalam
bentuk komik pada mata pelajaran IPS Sub Pokok Bahasan detik-detik proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia untuk kelas V SD. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan media pembelajaran dalam
bentuk komik pada mata pelajaran IPS sub pokok bahasan detik-detik proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia pada siswa kelas V SD.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan
yag digunakan mengacu pada model Penelitian dan Pengembangan (R&D) oleh Borg
and Gall tahun 2003 (dalam Gooch, 2012:86). Pada penelitian ini terdapat 7 tahap
pengembangan media, yaitu (1) tahap analisis kebutuhan, (2) tahap desain produk, (3)
tahap produksi/pelaksanaan pengembangan produk awal, (4) tahap validasi, (5) tahap
revisi, (6) tahap uji coba, dan (7) tahap revisi akhir dan penyebaran. Pada penelitian
ini tahap yang dilalui hanya sampai pada tahap uji coba.
viii
Hasil pengembangan yang diperoleh adalah media pembelajaran dalam
bentuk komik detik-setik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Media
tersebut telah dikategorikan baik karena telah memenuhi tiga kriteria, yaitu:
a) valid, diperoleh dari hasil validasi oleh ketiga validator dengan masing-masing
mencapai angka 81,87% oleh validator 1, 90% oleh validator 2, dan 70% oleh
validator 3. Rata-rata nilai validasi dari ketiga validator sebesar 80,6% yang
menunjukkan bahwa media komik yang dikembangkan termasuk dalam kategori
sangat layak;
b) praktis, diperoleh dari hasil analisis angket pendapat siswa tentang komik yang
menunjukkan bahwa presentase siswa yang memberikan respon positif adalah
97,05% dari siswa secara keseluruhan;
c) efektif, diperoleh dari hasil analisis aktifitas siswa dan tes hasil belajar siswa.
Presentase aktivitas siswa pada saat belajar menggunakan media pembelajaran
ini sebesar 88% yang menunjukkan kategori sangat tinggi, dan terdapat 82,35%
siswa dari jumlah siswa secara keseluruhan yang mencapai skor minimal 60.
Berdasarkan proses dan hasil pengembangan media pembelajaran berbentuk
komik ini, dapat disimpulkan bahwa media tersebut layak digunakan oleh guru
maupun siswa dalam proses pembelajaran dan dapat digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Saran yang diberikan kepada peneliti
selanjutnya adalah sebagai bahan referensi untuk membuat dan mengembangkan
media pembelajaran yang lainnya.