Simulasi Efek Hamburan Impuritas Terionisasi Terhadap Distribusi Pembawa Muatan Dioda Si pada Variasi Temperatur Operasional
Abstract
Silikon ialah salah satu bahan semikonduktor yang berasal dari golongan IVA
dan tersusun atas atom-atom tunggal berstruktur kristal. Salah satu aplikasi divais
semikonduktor adalah dioda Silikon. Dioda terbuat dari persambungan
semikonduktor tipe-p dan semikonduktor tipe-n. Pada temperatur ruang, atom
impuritas akan terionisasi dan terjadi interaksi Coulomb dengan pembawa muatan
setempat. Interaksi inilah yang menyebabkan terjadinya hamburan impuritas
terionisasi. Hamburan akibat proses tumbukan antar atom yang terionisasi
menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan pembawa muatan. Perubahan mobilitas
pembawa muatan menyebabkan perubahan difusivitas bahan. Impuritas yang
terionisasi akibat adanya perubahan temperatur operasional dan mobilitas pembawa
muatan pada dioda Silikon memberikan perubahan pada distribusi pembawa muatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil pemodelan profil distribusi
pembawa muatan yang dipengaruhi oleh variasi temperatur dan mobilitas pembawa
muatan. Hasil simulasi tersebut dibandingkan dengan data kontrol, yaitu data
distribusi pembawa muatan yang dipengaruhi oleh variasi temperatur dimana
mobilitas muatan dianggap konstan.
Penelitian diawali dengan entry data berupa parameter dioda Silikon, geometri
dioda, temperatur operasional (T) dan mobilitas pembawa muatan (μ). Temperatur
operasional divariasikan dari hingga . Dalam hal ini, besarnya mobilitas
pembawa muatan berbanding terbalik dengan peningkatan temperatur. Geometri
viii
dioda Silikon yang disimulasikan memiliki panjang 7 μm dan lebar 5 μm. Metode
yang digunakan adalah metode elemen hingga. Metode elemen hingga merupakan
suatu metode numerik yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial
dengan beberapa kondisi batas dan membagi suatu domain menjadi subdomain yang
disebut mesh. Metode elemen hingga dapat mengubah suatu fungsi kontinu menjadi
fungsi diskrit, sehingga solusi umum dari suatu persamaan yang diselesaikan tersebut
berupa penjumlahan masing-masing elemen. Data yang dimasukkan selanjutnya
digunakan untuk mengatur kondisi batas, menyelesaikan persamaan Poisson dan
persamaan kontinuitas. Hasil yang diperoleh berupa data konsentrasi pembawa
muatan.
Hasil simulasi variasi temperatur operasional dan mobilitas pembawa muatan
menunjukkan bahwa konsentrasi elektron terbesar terdapat pada daerah katoda,
kemudian konsentrasi elektron menurun ketika menuju daerah anoda. Penurunan
konsentrasi elektron ditandai dengan perubahan warna pada geometri dioda. Namun
sebaliknya, konsentrasi hole tertinggi berada pada daerah anoda dan menurun ketika
menuju daerah katoda. Pengamatan distribusi pembawa muatan dilakukan di daerah
katoda, persambungan dan anoda. Pada daerah katoda, seiring bertambahnya
temperatur operasional dan menurunnya mobilitas muatan maka konsentrasi elektron
meningkat sedangkan konsentrasi hole menurun. Hal yang serupa juga terjadi pada
konsentrasi elektron dan hole dimana mobilitas hole konstan. Pada daerah
persambungan, konsentrasi hole mengalami peningkatan dan konsentrasi elektron
menurun baik mobilitas pembawa muatan divariasikan terhadap temperatur maupun
dianggap konstan. Pada daerah anoda konsentrasi hole menurun akibat adanya
perubahan mobilitas hole maupun mobilitas hole konstan. Konsentrasi elektron pada daerah anoda akibat adanya variasi mobilitas elektron meningkat kecuali pada
temperatur 100 C dan 150 C. sedangkan konsentrasi elektron pada daerah anoda
dimana mobilitas elektron konstan meningkat kecuali pada temperatur150 C dan 200 C
.