dc.description.abstract | Tebu produk rekayasa genetika (PRG) SoSUT1 merupakan tebu hasil transformasi genetik overekspresi gen SoSUT1 ke dalam sel tanaman tebu. Menurut beberapa referensi, tanaman memiliki stabilitas genetik pada generasi ketiga, sedangkan tanaman tebu PRG hasil transformasi genetik pada generasi ke satu masih memiliki sifat sel yang heterogen, sehingga perlu dilakukan stabilitas genetik. Stabilitas genetik pada tanaman dapat dilakukan dengan metode konvensional, namun metode ini sulit dilakukan karena biji tebu berukuran sangat kecil dan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, dilakukan seleksi dan uji stabilitas genetik secara In Vitro melalui kultur jaringan.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biomolekuler dan Bioteknologi Center for Development of Advanced Sciences and Technology (CDAST) Universitas Jember pada bulan Juli 2014 sampai bulan Juli 2015. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yakni pertunasan eksplant dari tunas lateral dan tunas apikal tanaman tebu, mikropropagasi pada media MS+glutamin 100 mgL-1, dan seleksi pada media antibiotik hygromycin sebanyak 3 siklus, setiap siklus masing-masing 3 minggu. Tanaman yang lolos seleksi dilakukan konfirmasi DNA melalui analisa PCR untuk mendeteksi keberadaan gen SoSUT1 sehingga diketahui stabilitas genetiknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tebu PRG SoSUT1 yang lolos seleksi menggunakan antibiotik hygromycin berjumlah 5 event, yaitu event T1.1,
ix
T1.4, T2.1, T2.2, dan T3.2. Dari hasil PCR sebagian besar plantlet tebu PRG SoSUT1 telah stabil dan gen hpt II telah diturunkan pada plantlet yang diperbanyak secara In Vitro. Tanaman tebu PRG SoSUT1 yang positif stabil genetiknya berjumlah 26 tanaman dengan munculnya band DNA dari gen hpt II dengan ukuran 490 bp dan 6 tanaman masih heterogen karena tidak menunjukan band DNA pada analisa PCR, hal ini diduga tanaman tebu tersebut mengalami escape. | en_US |