PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) DI POS PAUD CATLEYA 60 JEMBER TAHUN 2015
Abstract
Perkembangan sosial-emosional merupakan perkembangan mendasar bagi
perkembangan anak. Namun pada kenyataannya perkembangan sosial-emosional
masih kurang diperhatikan oleh pendidik dan orang tua di POS PAUD Catleya 60.
Hal itu terjadi karena kurangnya pemahaman tentang perkembangan sosialemosional.
Dampak yang ada seperti peserta didik masih belum percaya diri untuk
menunjukkan hasil karja, dan masih sulit untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi metode pembelajaran yang bisa
memfasilitasi kegiatan bermain dan belajar anak sehingga perkembangan yang
dimiliki bisa meningkat. Dalam penelitian ini metode pembelajaran yang
diterapkan yaitu metode Beyond Centers and Circle Time (BCCT). Sehingga
diperoleh rumusan masalah, Apakah terdapat peningkatan perkembangan sosialemosional
anak usia dini melalui penerapan metode BCCT di POS PAUD Catleya
60?. Dan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan perkembangan
sosial-emosional anak usia dini melalui metode BCCT di POS PAUD Catleya 60
Jember Tahun 2015. Dan penelitian yang dilakukan bermanfaat bagi peneliti,
program studi Pendidikan Luar Sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga POS
PAUD Catleya 60.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Tempat penelitian ditentukan dengan
purposive area yaitu di kelas A POS PAUD Catleya 60. Untuk teknik
pengambilan sampel, peneliti menggunakan sample bertujuan. Sedangkan metode
pengumpulan data menggunakan metode observasi dengan instrumen skala
penilaian. Dan metode analisis datanya menggunakan rumus mean.
ix
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari
dua kali kegiatan pembelajaran. Setiap siklus diterapkan dua sentra bermain, yaitu
sentra bahan alam dan sains serta sentra seni. Dan setiap siklus yang membedakan
hanya kegiatan bermain pada pijakan saat bermain saja. Pada siklus pertama
dilaksanakan dengan kegiatan mengecap dengan kulit rambutan dan kolase
menggunakan kertas, siklus kedua dilaksanakan dengan kegiatan meronce manik
dan kegiatan kolase menggunakan biji padi, sedangkan pada siklus ketiga
dilaksanakan dengan kegiatan asap abur dan kegiatan kolase menggunakan pasir.
Dalam penerapan metode BCCT ini memiliki indikator penilaian yang harus
dicapai oleh peserta didik, yaitu dapat mengikuti aktivitas setidaknya 20 menit.
dapat bermain bersama tetapi dengan pengawasan orang dewasa, dapat
mengerjakan sesuatu sendiri. Dan indikator dapat bekerja dalam kelompok kecil
selama 5-12 menit, bangga dengan hasil kerja sendiri, mengungkapkan perasaan,
pendapat, ataupun pertanyaan. Dari pelaksanaan ketiga siklus dapat dilihat adanya
peningkatan perkembangan sosial-emosional dari peserta didik. Pada kegiatan pra
siklus memperoleh ketutasan klasikal 26,3% dan 29,1%. Setelah dilakukan
perbaikan, di siklus pertama diperoleh hasil ketuntasan klasikal sebesar 37,5% dan
46%. Setelah dilakukan perbaikan, di siklus kedua diperoleh hasil rata-rata
klasikal sebesar 54,2% dan 64%. Dan hasil rata-rata klasikal dari siklus ketiga
sebesar 82% dan 94,4%. Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti memiliki
suatu keterbatasan. Yaitu Keterbatasan waktu penelitian dilapangan yang
dilakukan selama satu bulan saja dan keterbatasan biaya jika lama penelitian di
lapangan ditambah sehingga membutuhkan biaya yang semakin banyak.
Dari penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa ada
peningkatan perkembangan sosial-emosional yang dilakukan dengan penerapan
metode BCCT. Penerapan metode BCCT sangat tepat untuk meningkatkan
perkembangan sosial-emosional anak usia dini dan perkembangan lain yang
dimiliki oleh peserta didik. Dan karena penerapan metode BCCT dapat
meningkatkan perkembangan sosial-emosional, maka diharapkan kepada pendidik
mau untuk mencoba penerapan metode BCCT ini pada proses pembelajaran
selanjutnya.