IBM Bagi Pengrajin Gula Kelapa
Date
2015-11-26Author
MUSLICHAH, Siti; S.Si., M.Sc., Apt
AMELIANA, LidyaS.Si., M.Farm., Apt
Metadata
Show full item recordAbstract
Penduduk desa Ampel dan Lojejer kecamatan Wuluhan sebagian besar
berprofesi sebagai pengrajin gula kelapa. Profesi ini sudah ditekuni selama bertahuntahun, namun sebagian besar hidupnya masih kurang sejahtera. Padahal produk gula kelapa mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan dan pemintaan pasar juga sangat tinggi. Kondisi ini terjadi karena harga gula sangat fluktuatif dan ditunjang dengan posisi tawar pengrajin yang lemah.
Usaha pembuatan gula semut sudah mulai banyak diminati oleh sejumlah
kalangan di luar kabupaten Jember. Usaha pembuatan gula semut memang mempunyai
prospek yang menjanjikan karena harganya yang lebih tinggi dan lebih stabil
dibandingkan dengan gula cetak. Peralihan dari pembuatan gula cetak menjadi gula
semut merupakan inovasi yang bisa dikembangkan untuk mengatasi permasalahan
pengrajin gula kelapa. Apalagi dengan mengambangkan produk turunannya seperti
minuman instan berbasis gula semut yang dbuat dengan penambahan rempah seperti
jahe, temulawak, kunyit, dan kayu manis pada pembuatan gula semut. Design kemasan
produk yang menarik juga menjadi nilai tambah untuk pemasaran produk ini.
Di desa tempat mitra pengabdian ini, bahkan di Jember belum ada yang
mengembangkan minuman kesehatan berbasis gula semut, sehingga inovasi produk ini
layak ditawarkan kepada masyarakat pengrajin gula kelapa. Metode pelaksanaan
program dilakukan pelatihan pembuatan gula semut dengan cara yang benar,
pengemasan yang menarik dan aman, serta menghadirkan role of model pengusaha gula semut yang sukses merambah pasar manca Negara untuk memotivasi pengrajin.
Pelatihan diikuti dengan praktek pembuatan gula semut dan kombinasi dengan rempah.
Tahapan berikutnya adalah memperbaiki kualitas bahan baku yaitu nira dan bahan
pengawetnya agar hanya menggunakan yang alami seperti kulit manggis atau batang
nangka, pembuatan nama usaha dan logo, pemilihan kemasan, perijinan, dan
pemasaran. Saat ini mitra sudah mulai menjual produknya dan mengikuti pameran
sehingga sudah ada pelanggan yang memesan lewat telepon. Untuk bisa diekspor mitra
harus mengikuti sertifikasi organik bagi gula semut.