ANALISIS KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL SANG MAHARANI KARYA AGNES JESSICA
Abstract
Kehidupan manusia mempunyai banyak persoalan yang kompleks dan
menimbulkan suatu peristiwa yang dialami sehari-hari, merupakan sumber bagi
pengarang untuk memperoleh inspirasi yang akan menimbulkan ide-ide aktual
sebagai aspek untuk diekspresikan guna melihat kehidupan lebih jauh lagi. Fungsi
utama karya sastra adalah untuk melukiskan, mencerminkan kehidupan manusia.
Terkait dengan hal tersebut peranan penikmat untuk menghidupkan dan memberi
makna terhadap karya sastra sangat dominan. Horace (dalam Sudjiman, 1992:22)
memberikan definisi mengenai unsur kesenangan dan manfaat pada karya sastra
sebagai berikut, menyenangkan berarti dapat memberikan hiburan dan kegembiraan
pada penikmatnya, serta bermanfaat mengandung pengertian mampu mengajarkan
kepada penikmatnya, baik orang dewasa maupun anak-anak, tentang nilai-nilai
kemanusiaan yang terdapat di dalam kehidupan.
Agnes Jessica seorang pengarang di antara sedikit pengarang dari warga
keturunan Cina di Indonesia yang menonjol. Ia lahir di Jakarta 4 April 1974. Ia
pertama kali menulis pada tahun 2000, hingga saat ini telah menghasilkan 22 novel
yang sudah diterbitkan oleh berbagai penerbit terkemuka di Indonesia yaitu
Gramedia Pustaka Utama, Grasindo, Elexmedia Komputindo dan Primanata
Publishing. Adapun karya yang telah dihasilkannya seperti novel Jejak Kupu-kupu,
Dongeng Sebelum Tidur, Noda Tak Kasatmata, Sepatu Kaca. Kebanyakan novelnovelnya
memang mengambil tema remaja, dan sebagian lagi bertema dewasa.