PENGGUNAAN MATERIAL DARI BEBERAPA KUORI KABUPATEN BANYUWANGI SEBAGAI BAHAN PERKERASAN JALAN LAPIS PONDASI BAWAH KELAS B
Abstract
Perkerasan jalan (Road Pavement) merupakan lapisan perkerasan
(pavement) yang terletak diantara lapisan tanah dasar (SubGrade) dan roda kendaraan
yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi dan selama masa
pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Untuk mendapatkan
perkerasan jalan yang memenuhi mutu yang diharapkan maka perlu pengetahuan
tentang sifat, pengadaan dan pengolahan agregat, disebabkan 90-95 % material utama
pembentuk lapisan perkerasan jalan adalah agregat, baik itu dipergunakan sebagai
lapis pondasi (base atau sub base) kelas A, B, atau C ataupun sebagai lapis
permukaan (Surface).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji pendahuluan terhadap
gradasi butiran pada masing-masing sample di setiap kecamatan. Dari hasil uji
pendahuluan, diperoleh data bahwa sampel yang diambil dari Kecamatan Rogojampi
,Srono, Muncar, Kabat dan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi tidak masuk dalam
persyaratan spesifikasi gradasi agregat kelas B yang merupakan syarat utama sebagai
lapis pondasi bawah pada perkerasan jalan raya.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui sejauh mana mutu material
yang ada di Kecamatan Rogojampi, Srono, Muncar, Kabat dan Singojuruh Kabupaten
Banyuwangi yang memenuhi persyaratan untuk dipergunakan sebagai bahan
perkerasan jalan khususnya lapis pondasi bawah kelas B dan mampu menjadi pilihan
alternatif dalam penggunaan sirtu di Kabupaten Banyuwangi.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan pengujian Pemadatan (
Modified Proctor), CBR laboratorium, Abrasi
VIII
agregat terhadap sirtu yang telah dicampur dari beberapa kuori dengan berbagai
prosentase campuran.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran 63% : 37% ( Srono :
Singojuruh ) dan campuran 25% : 75% ( Rogojampi : Singojuruh ) untuk gradasi
butirannya tidak masuk dalam spesifikasi yang disyaratkan sebagai bahan lapis
pondasi bawah kelas B. Sedangkan untuk ketiga campuran, antara lain campuran 20%
: 80% ( Srono : Kabat ), 53% : 37% ( Srono : Muncar ), 24% : 76% ( Rogojampi :
Kabat ) untuk semua pengujian masuk dalam spesifikasi yang dsyaratkan untuk bahan
lapis pondasi bawah kelas B.