KEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIATOR PENGARUH MOTIVASI, PELATIHAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. KAI DAOP 9 JEMBER
Abstract
Setiap perusahaan selalu dihadapkan dengan lingkungan bisnis yang
dinamis, oleh karena itu perusahaan harus mampu meningkatkan daya saingdan
kinerjanya. Untuk meningkatkan daya saing, perusahaan harus memiliki karyawan
yang berkinerja tinggi. Selain kinerja karyawan yang tinggi, perusahaan juga perlu
meningkatkan kepuasan kerja para karyawannya agar kinerja yang mereka miliki
tetap terjaga. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang
dapat meningkatkan kinerja para karyawan. Beberapa faktor yang dapat
meningkatkan kinerja antara lain motivasi, pelatihan kerja, budaya organisasi,
kepemimpinan dan kepuasan kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, pelatihan
kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu penelitian ini juga bertujuan
untuk mengetahui pengaruh motivasi,pelatihan kerja, budaya organisasi dan
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja, serta pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory yaitu penelitian yang
menjelaskan hubungan kausal dan menguji keterkaitan antara beberapa variabel
melalui pengujian hipotesis. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik
survei menggunakan metode angket dan wawancara serta studi pustaka.
Penelitian dilakukan pada karyawan PT KAI Daop 9 Jember dengan jumlah
responden sebanyak 267 orang. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala
kategori 1 sampai 5. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan
analisis jalur.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa
pelatihan kerja tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan.
Oleh karena itu, dilakukan penyempurnaan model dengan menghapuskan variabel
pelatihan kerja dari model. Hasil analisis menunjukkan motivasi, budaya
organisasi, kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh secara langsung
terhadap kinerja karyawan. Pada analisis berikutnya, diketahui bahwa motivasi,
pelatihan kerja, budaya organisasi, dan kepemimpina berpengaruh langsung
terhadap peningkatan kepuasan kerja karyawan. Hasil analisis menunjukkan
pelatihan kerja secara langsung tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
karyawan, namun dilain sisi berpengaruh langsung terhadap peningkatan
kepuasan kerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas
terhadap pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan, namun dilain sisi
mereka belum merasakan dampaknya terhadap kinerja mereka. Berdasarkan hasil
analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan memperhatikan motivasi,
pelatihan kerja, budaya organisasi dan kepemimpinan, perusahaan akan mampu
meningkatkan kinerja para karyawannya secara langsung maupun tidak langsung
seiring meningkatnya kepuasan kerja para karyawan.