ANALISIS FINANCIAL DEEPENING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 1988-2012
Abstract
Pembangunan ekonomi suatu negara tidak lepas dari sektor keuangan. Sektor keuangan sangat berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam menghadapi MEA 2015 terdapat hal yang penting harus diperhatikan pada sektor jasa keuangan yaitu industri perbankan dan pasar modal harus terus dikembangkan salah satu alasan harus dikembangkan adalah financial deepening pada sektor perbankan dan pasar modal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh financial deepening terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan mengetahui variabel financial deepneing yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan periode 1988-2012. Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) hasilnya menunjukkan bahwa rasio jumlah uang beredar terhadap GDP atau disebut juga dengan tingkat monetisasi dan rasio kredit swasta terhadap GDP berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan rasio kapitalisasi pasar berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa liberalisasi dan perkembangan teknologi pasar modal telah menyebabkan fungsi intermediasi beralih dari bank ke pasar modal dan lembaga keuangan non-intermediary seperti asuransi serta Liberalisasi masyarakat melalui kebebasan dalam memilih untuk menyimpan asset mereka dan memberi peluang untuk melakukan diversifikasi atas assetnya, sehingga mengurangi monitoring-cost. Hal ini yang menyebabkan terjadinya disintermediation dalam industri perbankan.