PENGARUH DEMOGRAFI DAN PROFIL PENGOBATAN TERHADAP KEPATUHAN KONTROL PADA PASIEN TUBERCULOSIS (TB) RAWAT JALAN di RSD dr. SOEBANDI JEMBER JANUARI – JULI TAHUN 2013
Abstract
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium Tuberculosis.
Penularan penyakit ini melalui dahak penderita yang mengandung basil tuberkulosis
paru tersebut. Pada waktu penderita batuk, butir-butir air ludah beterbangan di udara
yang mengandung basil TBC dan terhisap oleh orang yang sehat dan masuk ke dalam
paru yang kemudian menyebabkan penyakit tuberkulosis paru. Sebagian besar
penderita TB adalah usia produktif (15-55 tahun). Salah satu upaya untuk
menanggulangi penyakit ini dengan menerapkan strategi DOTS (Directy Observed
Treatment Short course).
Selama tahun 2013 terhitung dari tanggal 1 januari 2013 sampai dengan tanggal
31 Juni 2013 penderita Tuberculosis (TB) positif berjumlah 854 orang, 413 orang
merupakan pasien TB positif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan
analisis metode chi-square, Independent T test dan Man Whitney dengan perangkat
SPSS yang bertujuan untuk menggambarkan profil pasien Tuberculosis dan pengaruh
demografi terhadap kepatuhan pasien di RSD dr. Soebandi Jember. Populasi dalam
penelitian ini adalah 413 pasien. Besar sampel ini ditentukan dengan menggunakan
rumus pengambilan sampel menurut Notoatmodjo yang dapat digunakan untuk
mengukur proporsi dengan akurat pada tingkatan statistik yang bermakna
(significance) pada 124 sampel.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dari bulan januari sampai juni 2013
diperoleh profil pasien untuk jenis kelamin dari 124 sampel diperoleh 51 (43,5%)
viii
pasien adalah perempuan dan 73(58,87%) pasien adalah laki-laki. Profil usia dalam
sampel yang usia lebih dari 60 tahun sebanyak 13 (10%) pasien, 46-60 tahun yaitu
sebanyak 42 (34%) pasien, 31-45 tahun sebanyak 40 (32%) pasien, 15-30 tahun
sebanyak 28 (23%) pasien dan kurang dari 15 tahun 1 (1%) pasien. Profil jenis
pekerjaan, terdapat 20 (16,12%) pasien yang tidak bekerja, 24 (19.35%) bekerja
sebagai petani, 23 (18,54%) bekerja sebagai pedagang, 26 (20,96%) bekerja sebagai
pegawai dan 31 (25%) bekerja sebagai buruh. Profil pendidikan pasien, terdapat 34
(27,41%) berpendidikan SD, 35 (28,22%) berpendikan SMP, 32 (25,80%)
berpendidikan SMA, dan 23 (18,54%) berpendidikan perguruan tinggi. Penggunaan
OAT pada pasien Tuberculosis sebanyak 124 sampel diperoleh pasien Tuberculosis
yang mendapatkan terapi RHZ 61 (49,19%), RHZE 47 (37,90%), RHE 8 (6,45%), RZ
3 (2,41%),RH 1 (0,806%), HE 2 (1,61%), ZE 1 (0,806%), HZ 1 (0,806%).
Untuk hasil pengaruh hubungan demografi terhadap kepatuhan pasien
Tuberculosis RSD dr. Soebandi jember Berdasarkan faktor demografi (usia, jenis
kelamin , pendidikan, dan pekerjaan), hanya umur dan pendidikan yang memiliki
hubungan dengan kepatuhan berobat penderita tuberkolusis paru pada bulan Januari
sampai Juni 2013 di Rumah Sakit dr. Soebandi Jember dengan hasil p-value
(Asymp.sig) yaitu 0,031 dan 0,036 lebih kecil dari 0,05 (p-value < 0,05), maka H0
ditolak. Berdasarkan faktor terapi obat (kombinasi obat dan jumlah obat) keduanya
memiliki hubungan dengan kepatuhan berobat penderita tuberkolusis paru pada bulan
Januari sampai Juni 2013 di Rumah Sakit dr. Soebandi Jember dengan hasil p-value
(Asymp.sig) yaitu 0,002 dan 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p-value < 0,05), maka H0
ditolak.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]