IDENTIFIKASI TIPE TRIKOMA PADA TULANG DAUN SUKU FABACEAE DAN CUCURBITACEAE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA
Abstract
Pengamatan tipe trikoma termasuk pembelajaran dengan pengamatan
langsung. Proses belajar melalui pengamatan langsung terhadap objek akan menarik
perhatian siswa sehingga daya ingat siswa lebih kuat terhadap materi. Berdasarkan
data hasil pengamatan diketahui bahwa pada tanaman suku Fabaceae rata-rata
memiliki tipe trikoma non glandular yaitu trikoma atau rambut pelindung yang sel
trikomanya tidak mengeluarkan zat sekretoris. Sedangkan pada suku Cucurbitaceae
memiliki tipe trikoma glandular yaitu trikoma yang mengeluarkan zat sekret. Jumlah
sel yang dihasilkan dari pengamatan sangat bervariasi. Ada trikoma yang terdiri dari
2 sel, 3 sel bahkan ada yang mencapai 6 sel. Perbedaan jumlah sel tersebut karena
pembelahan sel yang diamati masih belum mencapai titik akhir pembelahan. Menurut
Sutrian (1992:149), menjelaskan bahwa sel trikoma akan mengalami pembelahan
ketika tumbuhan tersebut masih aktif atau hidup dan sel trikoma akan berhenti
pertumbuhannya jika telah mencapai titik puncak pertumbuhan (mati). Inilah yang
mengakibatkan bervariasinya susunan trikoma misalnya ada yang unisellular dan juga
ada yang multisellular.
Identifikasi tipe trikoma diwujudkan dalam media pembelajaran agar dapat
menunjang proses pembelajaran biologi. Media yang digunakan berupa awetan
preparat mikroskopis dengan metode parafin serta preparat sederhana dengan
menggunakan kutek. Selain itu dikembangkan bahan ajar berupa LKS dan modul
praktikum untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Uji validasi dilakukan di tiga
SMA, masing-masing SMA diambil dua guru untuk dijadikan sebagai validator.
SMA tersebut diantaranya SMA Negeri 1 Umbulsari, SMA Negeri 1 Tanggul, serta
SMA Negeri 2 Tanggul. Selain dilakukan uji ke guru SMA juga dilakukan uji ke ahli
media yaitu Drs. Slamet Hariyadi, M.Si.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa penggunaan media pembelajaran
dengan preparat mikroskopis pada sub pokok bahasan struktur jaringan tumbuhan
jarang ada karena preparat-preparat ini terbilang mahal serta dalam proses
pembuatannya membutuhkan waktu yang lama. Tanpa penggunaan media ini
biasanya guru menggantikannya dengan media slide dan gambar-gambar yang ada di
buku. Dengan adanya preparat ini guru memberikan tanggapan positif jika digunakan
sebagai media.
Hasil uji validasi modul praktikum dari guru SMA mendapatkan nilai sebesar
3,41 dan hasil dari ahli media mencapai 3,22 hal ini dapat disimpulkan bahwa modul
praktikum yang disusun mendapatkan kriteria baik jika digunakan sebagai salah satu
media pembelajaran biologi di SMA. Sedangkan hasil uji validasi LKS dari guru
SMA didapatkan skor 3,50 dan hasil dari ahli media mencapai 3,25 hal itu
menunjukkan bahwa hasil dari keduanya mendapatkan kriteria baik jika digunakan
sebagai salah satu media pembelajaran biologi di SMA. Berdasarkan skor yang
didapat diatas menunjukkan bahwa produk berupa modul praktikum, LKS serta
preparat sudah dapat dikatakan baik sebagai salah satu media pembelajaran tipe
trikoma di SMA.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) tanaman suku Fabaceae
rata-rata memiliki tipe trikoma non glandular yaitu trikoma atau rambut pelindung
yang sel trikomanya tidak mengeluarkan zat sekretoris. Sedangkan pada suku
Cucurbitaceae memiliki tipe trikoma glandular yaitu trikoma yang mengeluarkan zat
sekret; serta (2) bahan ajar modul praktikum serta LKS tipe trikoma pada suku
Fabaceae dan Cucurbitaceae baik untuk dijadikan sebagai salah satu media
pembelajaran biologi khususnya ditingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) kelas XI
(sebelas) semester gasal pada pokok bahasan struktur jaringan tumbuhan.