Perakitan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Rendemen Tinggi Melalui Mutasi DNA Secara Kimiawi Untuk Mendukung Program Swasembada Gula Pemerintah
Abstract
Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan komoditas pertanian yang penting di daerah tropis dan subtropis sebagai sumber utama penghasil gula sukrosa. Sampai saat ini, kemampuan tebu di Indonesia untuk mensintesis sukrosa masih rendah yang disebabkan oleh penurunan kualitas genetic. Perbaikan genetik tebu melalui persilangan cukup sulit untuk dilakukan karena kurangnya keragaman genetik yang tersedia. Metodologi mutasi telah digunakan untuk menghasilkan kultivar-kultivar yang mampu meningkatkan nilai ekonomi dan stu. Mutagenesis dengan bahan kimia merupakan pendekatan yang sederhana untuk menciptakan keragaman genetik dalam tanaman untuk perbaikan beberapa sifat agronomi yang potensial. Ada beberapa senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai agen mutase seperti ethylmethane sulfonate (EMS). Dalam penelitian ini, kalus tebu varietas Bululawang (BL) dimutasi dengan cara direndam dalam larutan EMS, kemudian diikuti dengan regenerasi. Kalus diinkubasi dengan EMS selama 4 jam pada shaker pada 120 rpm dan 28OC.Hasil penelitian menunjukan bahwa kalus yang dimutasi menggunakan larutan EMS dapat membentuk tunas normal. Tunas yang terbentuk belum mempunyai akar, sehimgga diperlukan tahapan untuk menginduksi pembentukan akar. Tunas tanpa akar di kulturkan pada media MS tanpa hormone selama 3-4 minggu, kemudian diaklimatisasi. Saat ini tunas tebu (plantlet) yang terbentuk