KAJIAN PSIKOLOGI KEPRIBADIAN DALAM NOVEL CINTA SETENGAH HATI KARYA YUNITA TRI DAMAYANTI
Abstract
Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia tidak dapat ditolak, bahkan
kehadiran tersebut diterima sebagai salah satu realitas sosial budaya (Semi,1990:1).
Sastra adalah suatu ungkapan imajinasi, pengalaman, ekspresi, kreativitas pengarang
yang dituangkan dalam tulisan. Karya sastra merupakan karya seni yang
menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra adalah suatu kegiatan yang kreatif
(Wellek dan Warren, 1990:3). Karya sastra adalah suatu bentuk seni kreatif manusia
dan kehidupan yang menggunakan medium bahasa (Semi 1990:8). Penciptaan karya
sastra bersumber dari imajinasi serta proses kreatif pengarang. Menurut Horace
(dalam Wellek & Warren, 1990:25) fungsi sastra adalah dulce dan utile yang artinya
indah dan berguna. Karya sastra dapat memberikan kegembiraan dan manfaat bagi
para penikmatnya.
Karya sastra dapat dibedakan menjadi tiga jenis atau genre, yaitu: puisi,
drama, dan prosa. Novel sebagai salah satu bentuk prosa pada dasarnya merupakan
hasil refleksi pengamatan tentang alam dan kehidupan. Novel merupakan salah satu
genre sastra yang mempunyai penceritaan yang luas dibandingkan dengan karya
sastra lainnya. Keutuhan sebuah novel ditentukan oleh jalinan unsur-unsurnya atau
oleh hubungan antarunsur tersebut dalam membentuk keseluruhan. Berdasarkan hal
tersebut maka novel memuat berbagai permasalahan manusia dan memberi masukan
serta pengalaman kepada pembacanya.
Novel Cinta Setengah Hati karya Yunita Tri Damayanti ini menceritakan
perjuangan seorang ibu bernama Reina yang ingin kedua anaknya tidak memiliki
kekurangan fisik atau pun mental. Kedua anak Reina ini memiliki keterbelakangan
mental yaitu menderita penyakit saraf yang menyerang otak (disleksia dan selekcive
mustim). Reina merelakan bercerai dengan suaminya agar kedua anaknya tidak