dc.description.abstract | Pada saat ini, UMKM memiliki jumlah yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi serta memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian negara. Namun, UMKM masih mengalami banyak hambatan dalam menjalankan usahanya. Salah satu yang paling menghambat adalah faktor permodalan. Beberapa UMKM modal awal yang digunakan berasal dari pemilik usaha itu sendiri ataupun berasal dari pinjaman. Keefektifan penggunaan modal, dapat tercermin dari kinerja usaha tersebut. Artikel ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja UMKM dengan dan tanpa pinjaman di Kabupaten Jember. Populasi dalam artikel ini adalah seluruh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jember. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria yaitu UMKM yang berada di Kota Jember meliputi Kecamatan Kaliwates, Sumbersari dan Patrang dan telah berusia minimal 3 tahun. Perbandingan tersebut dilihat dari variabel modal awal, laba, total assets serta orientasi entrepreneurship meliputi inovasi, proaktif dan risk taking. Untuk perbandingan variabel modal awal, laba dan total assets diukur dengan independent sample t test sedangkan orientasi entrepreneurship meliputi inovasi, proaktif dan risk taking diukur dengan uji Mann Whitney. Hasil dari artikel ini menyatakan bahwa modal awal dan proaktif UMKM dengan pinjaman tidak lebih besar atau sama dengan tanpa pinjaman. Namun laba, total assets, inovasi dan risk taking UMKM dengan pinjaman lebih besar daripada tanpa pinjaman. | en_US |