DESAIN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR MALOKLUSI GIGI
Abstract
Kondisi yang ada saat ini, cara yang dilakukan oleh dokter gigi dalam mengukur tingkat kompleksitas maloklusi gigi pasien adalah dengan cara konvensional, yaitu dengan cara mencetak bentuk gigi pasien baru kemudian dilakukan pengukuran secara manual. Cara itu membutuhkan waktu yang lama sehingga kurang efektif dan efisien dalam segi waktu maupun biaya.
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan alat ukur maloklusi gigi yang modern. Alat ini dibuat dengan menggunakan sensor elektronika sehingga hasil pengukuran tingkat maloklusi bisa lebih cepat didapatkan. Sensor yang digunakan adalah flex sensor untuk mengukut overbite dan overjet. Hasil yang didapatkan dari kedua sensor tersebut kemudian akan digabungkan dan disesuaikan dengan skala maloklusi yang ada sehingga diketahui kondisi tingkat maloklusi pasien.
Hasil pengujian dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pengaruh tekanan gigit dan posisi gigit pada flex sensor sangat berpengaruh terhadap pengambilan nilai ADC setiap pengukuran. Pada perbandingan data overjet dan overbite antara pengukuran manual dengan pengukuran digital, nilai eror persen overjet terkecil 0% dan yang terbesar 490% sedangkan untuk overbite nilai eror persen terkecil 0% dan yang terbesar 19%.
Kata kunci: Maloklusi gigi, Overjet, Overbite, Flex Sensor