PERANAN MUSTAFA KEMAL ATATURK DALAM MODERNISASI TURKI TAHUN 1923-1938
Abstract
Mustafa Kemal Ataturk merupakan tokoh yang paling berperan dalam
modernisasi Turki. Mustafa Kemal Ataturk meniru dan menerapkan pola serta
konsep-konsep Barat dalam memodernisasi Turki. Mustafa Kemal Ataturk percaya
bahwa hanya dengan berkiblat ke Barat Turki dapat maju dan mengejar
ketertinggalannya.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengkaji latar belakang keterlibatan Mustafa
Kemal Ataturk dalam modernisasi Turki tahun 1923-1938; 2) Mengkaji tindakan
Mustafa Kemal Ataturk dalam mengubah keadaan politik, pendidikan, ekonomi,
sosial dan budaya serta agama, masyarakat Turki tahun 1923-1938; 3) Mengkaji
dampak modernisasi Turki yang dilakukan Mustafa Kemal Ataturk terhadap keadaan
politik, agama, pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Turki. Metode
penelitian yang adalah metode penelitian sejarah yaitu 1) heuristik; 2) kritik; 3)
Interpretasi; 4) historiografi. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptis analitis dengan pendekatan sosiologi politik.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa westernisasi, sekularisme dan
nasionalisme merupakan inti dari pemikiran Mustafa Kemal Ataturk dalam
memodernisasi Turki. Modernisasi yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Ataturk
bukan bertujuan untuk menghilangkan agama atau menghapus agama Islam dari
kehidupan rakyat Turki, melainkan untuk pemisahan yang jelas antara urusan agama
dan urusan negara. Dengan demikian agama tidak akan dipolitisi atau politik
diagamakan. Mustafa Kemal Ataturk mengganti semua unsur tradisional yang
berlaku pada masa kekhalifahan Turki Utsmani dengan unsur modern. Modernisasi
merupakan jalan satu-satunya bagi bangsa Turki untuk maju.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa modernisasi yang
dilakukan Mustafa Kemal Ataturk disebabkan oleh kemunduran Dinasti Turki
Utsmani. Modernisasi Mustafa Kemal Ataturk bertujuan untuk memajukan dan
membangkitkan Turki dengan penghapusan sistem pemerintahan Islam dan unsurunsur
yang
berhubungan
dengan
Islam.
Sistem
pemerintahan
khilafah
diganti
dengan
sistem
pemerintahan republik. Selain itu sistem pendidikan, sistem perekomian dan
sistem sosial dan budaya juga diganti dengan sistem modern. Semua perubahan itu
menyebabkan runtuhnya sistem pemerintahan Islam dan Mustafa Kemal Ataturk
dianggap telah mencabut akar-akar dogmatisme Islam.