Show simple item record

dc.contributor.authorkhoiron
dc.contributor.authorDewi Rokhmah
dc.date.accessioned2015-08-31T02:56:58Z
dc.date.available2015-08-31T02:56:58Z
dc.date.issued2015-08-31
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/63257
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 Jemberen_US
dc.description.abstractTujuan ketujuh Millenium Development Goals (MDGs) adalah memastikan kelestarian lingkungan hidup, termasuk didalamnya yaitu akses rumah tangga terhadap fasilitas sanitasi yang layak. Kondisi sanitasi lingkungan pemukiman di perkebunan kopi masih kurang baik. Pemerintah Kabupaten Jember telah melakukan beberapa program untuk meningkatkan pelayanan sanitasi lingkungan di wilayahnya. Salah satunya di Kecamatan Silo yang merupakan wilayah perkebunan kopi yang cukup luas. Salah satu akses sanitasi masyarakat Silo terutama jamban sehat masih sangat rendah, yaitu 45,3 persen (Dinkes Jember, 2012). Salah satu Desa Di Kecamatan Silo yang merupakan daerah perkebunan kopi adalah Desa Sidomulyo, dimana desa ini merupakan wilayah yang kondisi sanitasi lingkungannya buruk. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan metode parcipatory rural appraisal (PRA). Lokasi penelitian adalah di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Metode yang akan digunakan pada tahap awal adalah survey dan studi literature untuk menyusun model konseptual pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan sanitasi lingkungan. Data dikumpulkan dengan wawancara dengan kuisioner, observasi, dan focus group discussion (FGD). Tempat penelitian ini adalah wilayah perkebunan kopi, tepatnya Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi peran dan potensi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi lingkungan pemukiman di perkebunan kopi Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang sanitasi 36% buruk dan 46% sedang, sikap responden 14% buruk dan 72% sedang, perilaku 55% sedang dan 31% buruk, sebagian besar responden menggunakan mata air sebagai sumber MCK sebanyak 79% serta penyediaan air minum sebanyak 58%. Dalam Kepemilikan sumur sebagaian besar responden (85%) tidak memiliki sumur, 67% tidak memiliki jamban serta 60% tidak memiliki kamar mandi, 50% dari yang tidak memiliki jamban buang air besar disungai dan dikebun, serta 62% kondisi rumahnya tidak sehat. Dari hasil FGD diperoleh informasi bahwa masyarakat meemiliki motivasi dalam meningkatkan pengelolaan sanitasi lingkungan sertra terdapat kelompok masyarakat melalui kegiatan arisan, karang taruna dan pengajian bapak-bapak yang dapat dijadikan sebagai media dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sanitasi lingkungan di pemukiman perkebunan kopi. Kata kunci : pemberdayaan masyarakat, sanitasi, perkebunan kopien_US
dc.publisherFKM'14en_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Bersaing;116
dc.subjectpemberdayaan masyarakaten_US
dc.subjectsanitasien_US
dc.subjectperkebunan kopien_US
dc.titleMODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN SANITASI LINGKUNGAN PEMUKIMAN DI PERKEBUNAN KOPI KABUPATEN JEMBERen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record