dc.description.abstract | Penelitian ini betujuan untuk mengkaji kontribusi ritual personal dan komunal terhadap struktur sosial masyarakat Using, Banyuwangi, dengan menggunakan paradigma fungsionalisme-struktural. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah metode penelitian etnografi, dengan perspektif emik. Hasil penelitian tahun pertama ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat Using, khususnya dalam konteks ritual, terjadi komunikasi antara alam alus dan alam kasar, bukan hanya dilakukan secara monolog, melainkan juga memungkinkan dilakukan secara dialog. Dalam konteks yang demikian terdapat relasi dunia liminalitas. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari kondisi budaya dan sosial setempat, atau kearifan lokal masyarakat Using, terutama menyangkut sistem religi, sistem pengetahuan, struktur sosial egaliter, dan lingkungan geografis pedesaan. Selain itu, dalam fungsinya sebagai media untuk menciptakan harmoni sosial, ritual Using dilaksanakan sesuai konvensi dengan tujuan untuk menolak balak, meraih kesuburan pertanian, dan mencapai harmoni sosial atau kondisi slamet. Pelanggaran terhadap pelaksanaan ritual dipercaya akan menimbulkan kondisi disharmoni sosial. Beberapa kasus pelanggaran terhadap pelaksanaan ritual, terutama ritual yang bersifat komunal, berdampak pada munculnya peristiwa-peristiwa negatif atau peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan oleh warga atau masyarakat, di antaranya adalah prosesi yang tidak ndadi, adanya kasus kecelakaan, sakit yang tidak terdeteksi secara medis, relasi sosial yang menjadi kurang familier, dan kondisi psikologis yang labil. Peristiwa-peristiwa disharmoni tersebut berimplikasi pada struktur sosial, yang juga mengalami disharmoni, sehingga keharmonisan relasi sosial menjadi terganggu.
Kata Kunci: Ritual, Struktur Sosial, Harmoni Sosial, Using, Banyuwangi | en_US |