dc.description.abstract | Pada tahun 1936 analisis diskriminan pertama kali dikembangkan oleh Ronald
A. Fisher sebagai suatu teknik statistika yang diterapkan dalam bidang taksonomi.
Analisis diskriminan merupakan salah satu teknik statistika dimana kriteria nominal
yang diskalakan untuk variabel dependen dihubungkan dengan satu atau beberapa
variabel independen yang diskalakan secara interval atau rasio. Tujuan analisis
diskriminan digunakan untuk mengetahui peubah-peubah penciri yang membedakan
kelompok populasi yang ada, selain itu juga dapat dipergunakan sebagai kriteria
pengelompokkan objek ke dalam salah satu kelompok (populasi) dari beberapa
kelompok yang ada berdasarkan perhitungan statistik.
Permasalahan yang diteliti adalah mengklasifikasikan siswa MAN 1 Jember
ke dalam jurusan IPA, IPS, Bahasa, atau Agama, dan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mendominasi terjadinya pengklasifikasian. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan 335 data penjurusan siswa MAN 1 Jember kelas X tahun pelajaran
2011/2012. Data tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu sebanyak 268 siswa untuk
membentuk model pengklasifikasian penjurusan siswa MAN 1 Jember dan 67 siswa
digunakan untuk validasi kemampuan model klasifikasi. Sebelum dilakukan analisis
diskriminan, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi yaitu asumsi distribusi
normal multivariat dan homogenitas matriks varians kovarians. Persentase ketepatan
pengklasifikasian siswa MAN 1 Jember yang menyertakan seluruh variabel bebas
dengan menggunakan analisis diskriminan linier sebesar 98,13% dengan tingkat
misklasifikasi sebesar 1,87% dan analisis diskriminan kuadratik sebesar 97,76%
dengan tingkat misklasifikasi sebesar 2,24%. Dengan demikian, analisis diskriminan
ix
yang baik digunakan untuk data penjurusan siswa yang menyertakan seluruh variabel
bebas adalah model analisis diskriminan linier dengan validasi kemampuan model
klasifikasi sebesar 94,02%, karena data tersebut memenuhi asumsi distribusi normal
multivariat dan matriks varians kovarians yang menyertakan seluruh variabel bebas
seragam antar kelompok.
Untuk data penjurusan yang menggunakan kedua belas variabel bebas terpilih
yaitu nilai rata-rata fisika (
), nilai rata-rata sosiologi (
), nilai rata-rata bahasa
inggris (
), nilai rata-rata matematika (
), nilai rata-rata sejarah (
), nilai ratarata
bahasa arab (
), nilai rata-rata kimia (
), nilai rata-rata ekonomi (
), nilai
rata-rata geografi (
), nilai rata-rata aqidah akhlak (
), nilai rata-rata fiqih (
),
nilai rata-rata bahasa Indonesia (
), persentase hasil ketepatan pengklasifikasian
analisis diskriminan linier sebesar 98,13% dengan tingkat misklasifikasi sebesar
1,87% dan analisis diskriminan kuadratik sebesar 98,50% dengan tingkat
misklasifikasi sebesar 1,50%. Dengan demikian, analisis diskriminan yang baik
digunakan untuk data penjurusan siswa yang menggunakan variabel terpilih adalah
model analisis diskriminan kuadratik dengan validasi kemampuan model klasifikasi
sebesar 94,02%. Hal ini disebabkan karena data tersebut memenuhi asumsi distribusi
normal multivariat dan matriks varians kovarians dengan menyertakan kedua belas
variabel bebas terpilih heterogen antar kelompok. | en_US |