dc.contributor.author | Abi Suwito | |
dc.date.accessioned | 2015-07-06T04:48:29Z | |
dc.date.available | 2015-07-06T04:48:29Z | |
dc.date.issued | 2015-07-06 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62858 | |
dc.description.abstract | Ekanayake dkk (2003) mengatakan bahwa geometri telah diakui sebagai subjek potensial untuk memecahkan masalah dalam berbagai situasi kehidupan nyata.Artikel ini bertujuan untuk memaparkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa sekolah menengah atas dalam mengerjakan soal geometri. Barrera dkk(2004) mencatat kesalahan yang disebabkan oleh kurangnya makna dapat dibedakan menjadi tiga tahapan yang berbeda yaitu: kesalahan yang berasal dari aritmatika, penggunaan rumus atau aturan prosedural yang tidak cukup (kesalahan prosedur), dan kesalahan karena bahasa aljabar. Artikel ini menggunakan pendekatan observasi mendalam yang dilakukan di SMAN 8 Malang kelas XIIS. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada materi sudut dan garis bahwa terdapat kesalahan konsep pada materi tersebut. Garis dan sudut merupakan dasar dari geometri. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar yang lebih baik. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan kesalahan siswa dalam mempelajari geometri disebabkan oleh kesalahan menghitung, adanya kesalahan konsep dan menjawab tidak sesuai dengan prosedur. | en_US |
dc.description.sponsorship | FKIP Unej | en_US |
dc.subject | miskonsepsi, kesalahan konsep, geometri | en_US |
dc.title | Miskonsepsi dan Kesalahan Konsep Geometri Pada Siswa SMA | en_US |
dc.type | Working Paper | en_US |