dc.description.abstract | Rendahnya partisipasi pria dalam program Keluarga Berencana disebabkan karena terbatasnya pilihan kontrasepsi untuk pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas kombinasi dari fraksi aktif biji saga yaitu fraksi metanol serta fraksi aktif biji pepaya yaitu fraksi kloroform. Fraksi-fraksi tersebut dikombinasikan dengan beberapa variasi dosis yaitu 75:100, 50:100; 75:50; dan 50:50 mg/kg bb yang diberikan secara oral selama 28 hari. Sebanyak 20 ekor tikus jantan dengan berat badan 200-300 g berumur 2-2,5 bulan yang di kelompokkan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan jumlah, motilitas, viabilitas serta peningkatan abnormalitas spermatozoa yang signifikan dibandingkan kontrol, namun tidak ada perbedaan antar kelompok perlakuan. Pada pemeriksaan histopatologi hati dan ginjal terdapat kerusakan pada jaringan dengan tingkat keparahan mulai 25-75 % mengikuti peningkatan dosis kombinasi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kombinasi ideal fraksi aktif biji saga dan biji pepaya yang memberikan efek antifertilitas optimal adalah 50:50 mg/kg bb yang juga memberikan efek kerusakan pada hati dan ginjal paling minimal yaitu 25%.
Kata kunci: biji saga, biji pepaya, motilitas sperma, jumlah sperma, antifertilitas, efek kombinasi, histopatologi | en_US |